<p>XL Axiata Tower / Dok. PT XL Axiata Tbk (EXCL) </p>
Korporasi

Laba XL Axiata Tahun 2020 Anjlok 47,8 Persen Jadi Rp371,59 Miliar

  • JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) meraih laba bersih senilai Rp371,59 miliar sepanjang 2020. Perolehan laba ini anjlok hingga 47,85% dibandingkan dengan realisasi laba yang diatribusikan kepada entitas induk tahun sebelumnya sebesar Rp712,58 miliar. Penurunan laba bersih diakibatkan melonjaknya beban perseroan year-on-year (yoy) menjadi Rp23,38 triliun pada 2020, dari tahun sebelumnya Rp21,86 […]

Korporasi

Drean Muhyil Ihsan

JAKARTA – Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) meraih laba bersih senilai Rp371,59 miliar sepanjang 2020. Perolehan laba ini anjlok hingga 47,85% dibandingkan dengan realisasi laba yang diatribusikan kepada entitas induk tahun sebelumnya sebesar Rp712,58 miliar.

Penurunan laba bersih diakibatkan melonjaknya beban perseroan year-on-year (yoy) menjadi Rp23,38 triliun pada 2020, dari tahun sebelumnya Rp21,86 triliun.

Beban penyusutan tahun lalu menjadi kontribusi utama penekan pertumbuhan laba yakni sebesar Rp12,43 triliun dari Rp7,33 triliun pada 2019.

Presiden Direktur dan CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan, sepanjang tahun 2020, pihaknya berfokus pada keunggulan operasional untuk mendorong digitalisasi bisnis dengan menerapkan otomatisasi dan simplicity.

Ia bilang, perseroan juga terus membangun keintiman dengan pelanggan. Di antaranya dengan memastikan kedua merek yaitu XL dan AXIS mencapai net promotor score (NPS) yang kuat pada segmen pelanggan melalui beragam produk.

“Terkait pandemi, kami memastikan kelangsungan bisnis perusahaan tidak terganggu dengan menerapkan adaptasi pada normal baru,” ujarnya melalui keterangan resmi di laman perseroan, Senin 15 Februari 2021.

Meskipun laba tergerus, perseroan berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan pada 2020. Pendapatan EXCL naik sekitar 3,50% dari Rp25,13 triliun pada 2019 menjadi Rp26,01 triliun pada 2020.

Sepanjang 2020, kontribusi pendapatan dari data mencapai 92%, dengan penetrasi smartphone mencapai 89% yang merupakan tertinggi secara industri. Sementara, rerata pendapatan per pelanggan atau ARPU campuran meningkat dari tahun sebelumnya Rp35.000 menjadi Rp36.000.

Pada sisi jaringan, sambung Dian, trafik data sepanjang tahun 2020 meningkat 47% yoy dari 3.320 Petabyte menjadi 4.869 Petabyte. Jika dihitung per kuartal, trafik di akhir kuartal keempat meningkat 8% dari kuartal sebelumnya.

“Peningkatan trafik tidak terlepas dari bertambahnya jumlah total pelanggan, yaitu menjadi 57,89 juta, meningkat dari kuartal sebelumnya sebanyak 56,88 juta,” tambahnya.

Dian menyatakan pemanfaatan digital IT, artificial intelligent dan data analytics juga terus dilanjutkan perusahaan. Hal ini guna mengidentifikasi kebutuhan setiap segmen pelanggan atas layanan telekomunikasi dan data.

Dengan demikian, kata dia, perusahaan bisa lebih tepat dalam pembuatan produk layanan baru yang memang dibutuhkan setiap segmen pelanggan. Selain itu, penawaran produk juga bisa lebih terarah, sesuai dengan karakter setiap segmen.

Hingga akhir 2020, XL Axiata tercatat memiliki total lebih dari 144.000 Base Transceiver Station (BTS). Jumlah ini meningkat sekitar 11% yoy. Dari total sebanyak itu, 54.297 merupakan BTS 4G untuk melayani pelanggan di 458 kabupaten/kota.

Guna menyiapkan jaringan menuju 5G, pihaknya terus melanjutkan proses fiberisasi jaringan. Fiberisasi ini untuk mendukung peningkatan kualitas jaringan data di setiap area.

Sementara itu, total liabilitas jangka pendek EXCL tercatat turun 12,91% yoy dari Rp21,29 triliun menjadi Rp18,86 triliun. Di sisi lain, akumulasi liabilitas jangka panjang perseroan naik mencapai 33,35% menjadi Rp29,75 triliun pada 2020, dari Rp22,31 triliun pada tahun sebelumnya.

Dari sisi ekuitas, tercatat tumbuh sekitar 0,08% yoy dari Rp19,12 pada 2019 menjadi Rp19,14 pada tahun lalu. Sedangkan, kas dan setara kas EXCL menebal signifikan menjadi Rp2,97 triliun pada 2020 dari sebelumnya Rp1,60 triliun.

Dengan kinerja ini, laba per saham EXCL turun menjadi Rp35 dibanding dengan akhir tahun 2019 senilai Rp67. Di lantai bursa, saham EXCL ditutup melemah 1,71% sebesar 40 poin ke level harga Rp2.300 per lembar pada akhir sesi perdagangan Senin, 15 Februari 2021.