Lagi, Bos AKR Corporindo Borong Saham AKRA Senilai Rp1,75 Miliar
- Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Haryanto Adikoesoemo kembali melakukan pembelian saham AKRA senilai Rp1,75 miliar.
Pasar Modal
JAKARTA – Presiden Direktur PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) Haryanto Adikoesoemo kembali melakukan pembelian saham perusahaan yang dipimpinya tersebut dengan nilai transaksi mencapai Rp1,75 miliar.
Melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 13 September 2021, Haryanto mengumumumkan telah melakukan pembelian 472.500 lembar saham AKRA dengan harga rata-rata Rp3.695,25 per lembar.
Adapun transaksi tersebut dilakukan pada 8 September 2021. Dengan adanya pembelian saham tersebut, ia memiliki 25.393.120 lembar saham AKRA atau setara 0,63%. Sebelumnya, ia mengempit 24.920.620 lembar saham atau sekitar 0,62% kepemilikan saham.
“Tujuan dari transaksi adalah investasi dengan status kepemilikan saham langsung,” tulis pengumuman tersebut.
- BNI Securities Resmi Kantongi Izin Operasional dari Otoritas Singapura
- Resmi! Omni Hospitals (SAME) Milik Grup Emtek Borong 18 Persen Saham RSGK
- Kilat! Lazada Logistics Kirim Paket ke Pelanggan Hanya 24 Menit Saat Festival Belanja 9.9
Aksi borong saham yang dilakukannya tersebut seiring dengan optimisme perseroan terhadap pertumbuhan profit yang akan didulang. Hal ini berkat investasi smelter tembaga dan kilang logam mulia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur.
KEK JIIPE Gresik
Pada paparan publik yang digelar perseroan beberapa waktu lalu, Haryanto mengatakan bahwa pihaknya melihat adanya peningkatan minat investor terhadap fasilitas, konektivitas, dan benefit serta insentif yang diberikan KEK JIIPE Gresik.
“Di antaranya adalah dengan masuknya pembangunan smelter tembaga dan kilang logam mulia di JIIPE," ujar dia.
Haryanto meyakini bahwa kinerja perusahaan akan terus positif seiring dengan peningkatan kontribusi KEK JIIPE Gresik terhadap pendapatan konsolidasi perseroan.
Terkait smelter tembaga di JIIPE, dia mengatakan proyek itu membutuhkan infrastruktur pendukung khusus termasuk listrik, air dan pengolahan limbah, jalur konveyor dan pipa serta dermaga.
- Bogor Akan Bangun Trem Rp1,6 Triliun, Erick Thohir Dukung Integrasi ke LRT Jabodebek
- Pengendali Taksi Blue Bird, Purnomo Prawiro Borong Saham BIRD Rp1,43 Miliar
- Ini Tiga Fase Merger Pelindo Menuju Ekosistem Pelabuhan Kelas Dunia
Selain itu, AKRA telah menandatangani perjanjian konstruksi dan penggunaan infrastruktur pelabuhan JIIPE dengan PT Freeport Indonesia (PTFI).Perjanjian ini ditandatangani oleh PT Berlian Manyar Sejahtera (BMS), perusahaan di mana AKRA memiliki 40% saham di dalamnya.
Perjanjian ini berlaku selama 40 tahun. BMS memberikan hak eksklusif kepada PTFI atas penggunaan dan akses infrastruktur BMS yang dibangun untuk PTFI selama jangka waktu tersebut.
Dalam perjanjian itu, BMS akan membangun, mengoperasikan, dan memelihara infrastruktur BMS. Infrastruktur tersebut antara lain, adalah dermaga khusus untuk PTFI, trestle, jembatan dan pengambilan air laut.
BMS juga akan memberikan layanan kepelabuhanan kepada PTFI untuk kegiatan bongkar muat barang-barang milik PTFI di dermaga PTFI. Freeport sendiri sudah mulai membangun smelter yang diharapkan selesai sebelum akhir 2023.
Kontrak bersama Freeport ini melengkapi kontrak anak usaha AKRA, yaitu PT Berkah Kawasan Manyar Sejahtera (BKMS). Pada 27 Agustus 2021 lalu, BKMS menyewakan tanah di JIIPE kepada perusahaan tambang tembaga dan emas tersebut.