Lagi-Lagi Corona, Industri Fesyen Muslim Dunia Terkoreksi 2,9 Persen Jadi US$268 Miliar
JAKARTA – The State Global Islamic mencatat konsumsi fesyen muslim dunia pada 2020 terkoreksi 2,9% menjadi US$268 miliar gara-gara pandemi COVID-19. Padahal, pada 2019, industri ini mencatat nilai transaksi sebesar US$277 miliar dari segala penjuru dunia. Akibat pandemi ini, industri fesyen muslim diproyeksi baru akan kembali pulih pada 2021. Tidak sampai di situ, prediksi penyerapan […]
Industri
JAKARTA – The State Global Islamic mencatat konsumsi fesyen muslim dunia pada 2020 terkoreksi 2,9% menjadi US$268 miliar gara-gara pandemi COVID-19.
Padahal, pada 2019, industri ini mencatat nilai transaksi sebesar US$277 miliar dari segala penjuru dunia. Akibat pandemi ini, industri fesyen muslim diproyeksi baru akan kembali pulih pada 2021.
Tidak sampai di situ, prediksi penyerapan fesyen muslim pada 2024 juga otomatis terkoreksi. Dari sebelumnya diperkirakan mencapai US$402 miliar, menjadi hanya US$311 miliar.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Di dalam negeri, industri fesyen berkontribusi sebesar US$16 miliar pada 2019. Angka ini menempatkan Indonesia sebagai negara kelima dengan pembeli terbesar setelah Irab, Turki, Saudi Arabia, dan Pakistan.
“Ini mengindikasikan peluang dan potensi yang sangat besar bagi pasa fesyen muslim Tanah Air di kancah global,” kata Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka, Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gati Wibaningsih dalam kompetisi Modest Fashion Project (MOFP) secara virtual, Minggu, 22 November 2020.
Bukan hanya memiliki pasar yang besar, industri fesyen muslim Indonesia juga mencatatkan prestasi global.
Masih menurut The State Global Islamic, Indonesia menduduki peringlat ketiga sebagai negara dengan pengembangan fesyen muslim terbaik setelah Uni Emirat Arab dan Turki.
“Kami terus perjuangkan peluang Indonesia menjadi urutan pertama dan menjadi pusat fesyen muslim dunia,” tambah Gati.
Untuk merealisasikannya, Kemenperin menggelar kompetisi bagi para desainer fesyen muslim dalam gelaran MOFP.
Selain memberikan panggung bagi desainer muda, Kemenperin juga memfasilitasi desainer melalui program coaching fashion business.