Landskap gedung perkantoran dari kawasan Menteng Dalam, Jakarta, Senin, 27 September 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Lagi, Menteng Heritage (HRME) Catatkan Rugi Rp22,7 M di 2022

  • PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) kembali membukukan rugi bersih, sebesar Rp22,74 miliar per 31 Desember 2022, turun 22% dari posisi tahun 2021 lalu yang rugi Rp29,47 miliar.
Korporasi
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - PT Menteng Heritage Realty Tbk (HRME) kembali membukukan rugi bersih, sebesar Rp22,74 miliar per 31 Desember 2022, turun 22% dari posisi tahun 2021 lalu yang rugi Rp29,47 miliar.

Dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), manajemen perusahaan menyampaikan pihaknya mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 29,8% menjadi Rp86,2 miliar pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 yang sebesar Rp66,4 miliar.

“Pertumbuhan pendapatan ini didukung oleh membaiknya industri perhotelan yang merupakan bisnis utama perseroan,” tulis manajemen, Senin, 3 April 2023.

Selain itu, kinerja anak usaha bidang pelayaran angkutan laut juga turut menyumbangkan 30,5% dari total pendapatan perseroan. 

Sementara itu, perusahaan mencatatkan beban departementalisasi Rp35,75 miliar, bengkak 21% dari edisi sama 2021 sebesar Rp29,37 miliar. Laba kotor Rp50,45 miliar, naik 36% dari periode sama 2021 sebesar Rp37,02 miliar. Laba kotor Rp50,45 miliar, naik 36% dari periode sama 2021 sebesar Rp37,02 miliar. 

Beban umum dan administrasi perusahaan tercatat Rp55,89 miliar, naik dari Rp49,34 miliar. Rugi usaha Rp5,44 miliar, susut dari edisi sama 2021 sebesar Rp12,32 miliar. 

Di sisi lain, sepanjang 2022 HRME turut melakukan effisiensi biaya bunga sebesar Rp1,5 miliar yang berkontribusi terhadap perbaikan posisi beban lain-lain menjadi Rp23,34 miliar, susut dari Rp25,42 miliar. Pendapatan lain-lain Rp1,45 miliar naik dari Rp537 juta. 

Sementara beban keuangan Rp16,17 miliar, turun dari Rp17,72 miliar. Beban lain-lain Rp8,62 miliar, naik dari Rp8,24 miliar. Rugi sebelum pajak Rp28,78 miliar, susut dari periode sama tahun sebelumnya Rp37,75 miliar.