<p>Rumah contoh Waterfront Estates milik PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) / Dok. Lippo Cikarang</p>
Industri

Lahan Industri Moncer, Lippo Cikarang Raup Marketing Sales Rp1 Triliun

  • Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan marketing sales sebesar Rp1 triliun per kuartal III-2021. Jumlah ini mencapai 74,6% dari target yang ditetapkan tahun ini, yakni Rp1,35 triliun.
Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA - Emiten properti PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) membukukan marketing sales sebesar Rp1 triliun per kuartal III-2021. Jumlah ini mencapai 74,6% dari target yang ditetapkan tahun ini, yakni Rp1,35 triliun.

Marketing sales pada periode ini dipimpin oleh penjualan lahan industri dan penjualan residensial di Waterfront Estates,” ujar CEO Lippo Cikarang Rudy Halim dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dikutip Kamis, 4 November 2021.

Rudy mengaku tetap optimistis memenuhi target pendapatan hingga akhir tahun ini. Lippo Cikarang, lanjutnya, tetap berkomitmen untuk melayani kebutuhan calon pemilik rumah. Menurutnya, jadwal serah terima yang tepat waktu akan mendukung komitmen pengiriman Lippo Cikarang kepada pembeli rumah.

Sejauh ini, ia mengeklaim telah meningkatkan panduan pemasaran penjualan tahun ini dari Rp1,15 triliun menjadi Rp1,35 triliun.  Ini didorong oleh peningkatan penjualan komersial dan industri.

Selain itu, perseroan juga meluncurkan beberapa cluster di perumahan tapak Waterfront Estates selama 19 bulan terakhir sejak Maret 2020. Proyek ini terdiri dari 254 unit dan mulai diserahterimakan kepada pemilik pada akhir April 2021.

Kemudian, ada Silvercreek Estate, Cluster Waterfront Estates kedua yang terdiri dari 199 unit, telah diserahterimakan kepada pemilik pada akhir Agustus 2021.

Di sisi lain, pada periode ini Lippo Cikarang harus mengalami penurunan pendapatan sebesar 25,8% year-on-year (yoy) menjadi Rp1,18 triliun. Diketahui, pendapatan perseroan pada kuartal III-2020 tercatat sebesar Rp1,59 triliun.

Menurut Rudy, penurunan pendapatan ini utamanya disebabkan oleh penurunan penjualan rumah tinggal dan apartemen dari Rp1,12 triliun per kuartal III-2020 menjadi Rp819,6 miliar pada periode ini.

Selain pendapatan, laba kotor Lippo Cikarang juga turun 21,6% menjadi Rp500,1 miliar pada periode ini. Padahal, pada periode yang sama tahun lalu laba kotor yang diperoleh sebesar Rp637,7 miliar.

Pasalnya, rumah tinggal dan apartemen yang merupakan 62,9% dari total laba kotor mengalami penurunan 20,6% menjadi Rp314,6 miliar. Adapun laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga senasib, yakni turun 43,7% yoy menjadi Rp344,2 miliar dari Rp612,4 miliar.

Per 30 September 2021, Lippo Cikarang mencatat EBITDA sebesar Rp322,5 miliar, turun 23,5% dari Rp421,3 miliar pada periode tahun lalu. Rudy bilang, penurunan ini juga disebabkan oleh sedikitnya serah terima yang tersisa di Orange County.

Adapun total aset Lippo Cikarang turun tipis menjadi Rp9,5 triliun, dari Rp9,7 triliun per akhir 2020. Kemudian saldo kas pada akhir September 2021 juga turun menjadi Rp377,5 miliar, dari Rp635,4 miliar pada akhir tahun 2020.