<p>Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengeklaim berhasil melakukan efisiensi biaya di lapangan sebesar US$500 juta hingga US$600 juta pada kuartal-I tahun 2021. / Ilustrasi. Sumber: esdm.go.id</p>
Industri

Lakukan Efisiensi Hingga Rp8,4 Triliun, Industri Hulu Migas Sumbang Rp46 Triliun ke Negara

  • Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengeklaim berhasil melakukan efisiensi biaya di lapangan.

Industri
Aprilia Ciptaning

Aprilia Ciptaning

Author

JAKARTA – Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengeklaim berhasil melakukan efisiensi biaya di lapangan.

Efisiensi biaya yang lapangan yang berhasil ditekan sebesar US$500 juta hingga US$600 juta pada kuartal-I tahun 2021. Nominal tersebut setara dengan Rp7 triliun hingga Rp8,4 triliun (asumsi kurs Rp14.000 per dolar Amerika Serikat).

Melalui efisiensi tersebut, cost recovery/bbl yang dihasilkan sebesar US$11,88 per barrel oil equivalent (BOE), turun dari rata-rata cost recovery per barel pada kuartal-I 2020 yang sebesar US$13,4 per BOE.

Sementara itu, realisasi cost recovery kuartal-I 2021 tercatat sebesar US$1,73 miliar atau kurang lebih 21,4% dari target tahun ini.

Capaian ini pun ikut berkontribusi terhadap penerimaan negara sebesar US$3,29 miliar atau setara Rp46 triliun.

“Sumbangan ini mencapai 45,2% dari seluruh target penerimaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 sebesar US$7,28 miliar,” ungkap Dwi dalam keterangan tertulis yang dikutip TrenAsia.com, Rabu, 28 April 2021.

Produksi Migas Nasional

SKK Migas melaporkan, produksi migas nasional pada kuartal I-2021 sebanyak 1.885 ribu Milion Barrel Oil of Equivalent Per Day (MBOEPD).

Capaian tersebut terdiri dari produksi minyak sebanyak 679,5 Barrel Oil per Day (BOPD) dan gas sebanyak 6.748 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).

Sementara untuk lifting migas nasional, jumlahnya mencapai 1.665,25 MBOEPD. Hal ini mencakup lifting minyak yang sebanyak 676,2 ribu BOPD atau mencapai 95,9% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang ditetapkan, yakni sebanyak 705 ribu BOPD.

Sementara lifting gas sebanyak 5.539 MMSCFD, mencapai 98,3% dari target APBN 2021 yang sebesar 5.638 MMSCFD. (RCS)