<p>Suasana bongkar muat barang di Terminal Petikemas Tanjung Priuk, Jakarta Utara. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Lakukan Inovasi, Pelayanan JICT Selesai 12 Jam Lebih Cepat

  • Jakarta International Container Terminal (PT JICT) menjalankan serangkaian protokol kesehatan untuk tetap beroperasi di tengah pandemi COVID-19. Selain menjalankan serangkaian protokol kesehatan di wilayah kerja yang wajib dipatuhi oleh seluruh pekerja dan tamu, JICT berupaya meningkatkan kinerja pelayanan di seluruh bidang. “Salah satu upaya yang dilakukan JICT adalah mencari inovasi berdampak efisiensi biaya dan waktu,” kata […]

Industri
Khoirul Anam

Khoirul Anam

Author

Jakarta International Container Terminal (PT JICT) menjalankan serangkaian protokol kesehatan untuk tetap beroperasi di tengah pandemi COVID-19. Selain menjalankan serangkaian protokol kesehatan di wilayah kerja yang wajib dipatuhi oleh seluruh pekerja dan tamu, JICT berupaya meningkatkan kinerja pelayanan di seluruh bidang.

“Salah satu upaya yang dilakukan JICT adalah mencari inovasi berdampak efisiensi biaya dan waktu,” kata Direktur Utama PT JICT Gunta Prabawa, dalam keterangan tulisnya, Jumat, 6 Juni 2020.

Gunta menjelaskan bahwa saat ini, JICT sedang secara rutin melakukan uji coba kegiatan bongkar muat bernama Dual Cycle Operation untuk bagian operasional. Dual Cycle Operation merupakan kegiatan penggabungan pembongkaran sekaligus pemuatan petikemas dari dan ke atas kapal serta pengangkutan ke lapangan dengan satu rangkaian putaran truk yang sama.

Operasi Dual Cycling tersebut menjadikan membuat kegiatan crane dermaga beroperasi dengan lebih efisien. Di samping itu, uji coba ini mengurangi pemakaian bahan bakar truk yang mengangkat petikemas dari dermaga ke lapangan dan sebaliknya sehingga ketahanan mesin menjadi lebih lama (tidak cepat aus).

“Kami sedang mencoba untuk menganalisa dampak terhadap lingkungan. Bahan bakar yang lebih hemat dan penggunaan emisi yang terukur memungkinkan inovasi ini juga berdampak sangat baik agar JICT terus menjadi terminal yang ramah lingkungan,” lanjut dia.

Disebutkan, pada 4 Juni lalu, Kapal Hongkong Bridge yang dilayani dengan metode Operation Dual Cycling berhasil selesai 12 jam lebih cepat dari jadwal perencanaannya.

“GCR 32,80 Gerakan per Jam (Mph) dan VOR 141.18 gerakan perjam (mph). Ini menunjukkan semangat yang tetap terjaga dalam bekerja dan pencarian inovasi invovasi yang terus di tumbuhkan di JICT untuk dapat terus memenuhi kebutuhkan pelanggan di masa pandemi ini,” lanjut Gunta.

Gunta memaparkan, pelayaran yang telah menggunakan layanan ini di JICT, antara lain adalah CMA, SITC, Yanming, dan Sinokor. Adapun selain Operation Dual Cycling, perusahaan yang sejak 2015 telah menerapkan sistem nontunai untuk setiap transaksi dalam eskosistemnya ini tengah melakukan review terhadap serangkaian rencana kelanjutan bisnis.

“Ini akan kami paparkan nanti. Tetapi, saat ini yang terpenting bagi kami adalah tetap menjaga perusahaan ini agar insan yang bekerja di dalamnya, dan stakeholder yang berhubungan dengan kami, dapat tetap kuat dan selamat tanpa terpapar virus COVID-19,” ujar Gunta.