Clubhouse
Tekno

Lakukan PHK Massal, Clubhouse Ucapkan Selamat Tinggal kepada Separuh Stafnya

  • Aplikasi audio sosial Clubhouse dikabarkan telah memberhentikan lebih dari separuh stafnya.
Tekno
Justina Nur Landhiani

Justina Nur Landhiani

Author

JAKARTA - Aplikasi audio sosial Clubhouse dikabarkan telah memberhentikan lebih dari separuh stafnya. Seperti yang diketahui, aplikasi Clubhouse menjadi semakin terkenal pada awal 2021 saat terjadi lonjakan pengguna di tengah pandemi COVID-19. Hal ini bisa jadi karena orang-orang di seluruh dunia mulai ingin berkomunikasi dengan orang lain melalui jarak jauh.

Bahkan, sejak kesuksesan Clubhouse, media sosial lainnya juga turut mengikuti langkahnya seperti Reddit, Facebook, dan Twitter yang mencoba mengintegrasikan fitur interaksi audio di platform mereka.

Namun, sekarang hanya dua tahun setelah populernya Clubhouse, salah satu pendirinya yaitu Paul Davison dan Rohan Seth mengatakan dalam sebuah postingan blog bahwa PHK massal adalah tanggapan atas perubahan kebiasaan pelanggan di dunia pascapandemi COVID-19.

“Hari ini kami mengumumkan bahwa kami mengurangi organisasi kami hingga lebih dari 50 persen dan mengucapkan selamat tinggal kepada banyak rekan tim yang berbakat dan berdedikasi dalam prosesnya,” tulis postingan blog tersebut.

Bagi Clubhouse, tampaknya dunia telah terbuka pascapandemi dan semakin sulit bagi banyak orang untuk tetap berhubungan dengan orang lain di Clubhouse.

Meski begitu, masih tidak jelas berapa banyak tepatnya karyawan yang ada di perusahaan sebelum PHK, tetapi Davison sebelumnya mengatakan kepada TechCrunch bahwa start up tersebut memiliki hampir 100 karyawan.

Namun, berbeda dengan perusahaan teknologi lain yang telah melakukan pemutusan hubungan kerja massal akhir-akhir ini, Clubhouse tidak menyebutkan ekonomi yang stagnan sebagai alasan pemutusan hubungan kerja. Namun, mereka menyebutkan tantangan lingkungan kerja jarak jauh dan perekrutan yang berlebihan sebagai faktor yang mengarah pada keputusannya.