Logo baru Nokia,
Nasional

Lakukan Rebranding, Ini Arah Baru Bisnis Nokia Sekarang

  • Nokia, raksasa teknologi yang sempat merajai panggung pasar handphone itu kini memutuskan melakukan rebranding sejalan dengan berubahnya arah bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.

Nasional

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA - Nokia, raksasa teknologi yang sempat merajai panggung pasar handphone itu kini memutuskan melakukan rebranding seiring dengan berubahnya arah bisnis yang dijalankan oleh perusahaan tersebut.

Langkah rebranding terlihat jelas dari berubahnya logo Nokia saat ini.  Pada logo yang baru, perusahan menghilangkan jenis huruf ikonik pada tulisan Nokia dan warna biru tua yang kemudian digantikan dengan bentuk yang lebih ringan dan sederhana.

Peluncuran identitas visual baru yang diusung Nokia itu sebelumnya telah diumumkan oleh sang pimpinan perusahaan, Pekka Lundmark dalam pameran dagang tahunan yang digelar GSMA di Barcelona pada khir Febaruari 2023.

"Anda bahkan sudah bisa melihat perubahan tampilan website kami yang baru dan dalam waktu dekat, situs-situs Nokia lainnya juga akan mengikuti jejak ini," kata Lundamark di acara tersebut dikutip Rabu, 1 Maret 2023.

Dalam kesempatan yang sama, Lundmark menyampaikan kalau logo baru Nokia tersebut memiliki makna  filosofis tentang kekuatan jaringan, inovasi, kerjasama, serta posisi Nokia sebagai perusahaan terdepan di bidang teknologi.

Tidak hanya melakukan transformasi dari sisi penampilan, arah bisnis yang dituju Nokia pun turut berubah menyusul langkah rebranding yang dilakukan oleh salah satu pionir perusahaan handphone dunia ini.

Nokia kini fokus untuk menjadi pemimpin dalam invovasi teknologi berbasis Bussiness to Bussiness (B2B) untuk menodorong langkah transformasi digital para pelanggan.

Perubahan arah bisnis nokia terlihat dari enam pilar perusahaan yang dikenalkan Lundamar kepada publik seperti dilansir dari Founder Plus. Enam pilar tersebut pada dasarnya mencakup beberapa hal berikut:

1 Teknologi berkelanjutan untuk service provider.
2 Memperluas pangsa pasar enterprise 
3 Mengelola portfolio segmen bisnis secara aktif
4 Peluang di luar segmen mobile device, seperti monetisasi IP.
5 Inovasi model bisnis seperti software-as-services.
6 Berkomitmen pada ESG untuk menjadi  service provider terpercaya.