Bank Raya
Korporasi

Lakukan Rights Issue, Bank Raya Incar Dana Segar Rp1,16 Triliun

  • Emiten perbankan Bank PT Bank Raya Indonesia Tbk akan melakukan aksi korporasi berupa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Korporasi
Feby Dwi Andrian

Feby Dwi Andrian

Author

JAKARTA - Emiten perbankan PT Bank Raya Indonesia Tbk akan melakukan aksi korporasi berupa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.

Adapun emiten berkode saham AGRO ini akan melaksanak rights issue sebanyak-banyaknya 2.320.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per saham atau sebesar 9,26% dari jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh oleh perseroan.

Dikutip dari keterbukaan informasi, harga pelaksanaan yang dipatok oleh AGRO pada aksi korporasi ini adalah sebesar Rp500.

Sementara itu, rights issue ini akan dibagikan kepada papra pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal 12 Desember dimana 11.373.452.991 saham lama perseroan akan memperoleh 1.160.000.000 HMETD.

Lalu, setiap 1 HMETD dapat digunakan untuk membeli satu saham dengan membayar harga pelaksanaan sebesar Rp500. Adapun tanggal akhir perdagangan cum date adalah 8 Desember 2022 dan periode perdagangan adalah tanggal 14-20 Desember 2022.

Direktur Keuangan Bank Raya Akhmad Fazri menyampaikan, penambahan modal ini akan digunakan untuk penguatan permodalan yang selanjutnya dapat digunakan sebagai ekspansi modal kerja dalam menyalurkan pinjaman serta memperkuat pendanaan kepada segmen market baru, terutama segmen gig economy.

Adapun segmen gig economy menargetkan nasabah gig worker, yaitu pekerja informal seperti banking agent, pekerja lepasan, pekerja paruh waktu, dan lainnya.

Selain itu, perseroan juga diwajibkan untuk memiliki modal inti minimum paling sedikit Rp3 triliun berdasarkan peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang konsolidasi Bank Umum (POJK No.12/2020).

Sebagai informasi, kinerja AGRO terus menunjukkan pencapaian yang positif, terlihat pada kuartal ketiga tahun 2022, Bank Raya mencatatkan laba tahun berjalan sebesar Rp32 miliar atau mengalami kenaikan laba sebesar 101,8% year-on-year (yoy).

Penyaluran kredit digital Bank Raya juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 147% atau Rp649 miliar pada kuartal III-2022, pertumbuhan ini sejalan dengan simpanan digital yang berhasil dibukukan sebesar Rp437 miliar pada kuartal III-2022.