Mu'min Ali Gunawan, bos Bank Panin. dalalm satu kesempatan, disebut dalam kasus suap pajak
Industri

Lama Tak Tampil di Publik, Mu'min Pendiri Bank Panin Akhirnya Angkat Bicara

  • Berbicara soal resesi dan krisis lintas dekade, ada satu nama konglomerat yang tidak bisa dilupakan. Ialah Mumin Ali Gunawan, pendiri PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). Pria yang menginjak usia kepala delapan ini menjadi saksi sekaligus penyintas krisis yang di tanah air pada empat dekade belakangan.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Belakangan publik ramai membicarakan ancaman resesi tahun 2023. Mereka serentak merasakan kekhawatiran yang sama, bagaiamana nasib kelangsungan pekerjaan atau usaha mereka tahun depan? Di media sosial, eks karyawan yang kurang beruntung yang lebih dulu terkena PHK di dunia startup misalnya, selalu mencari atau menanyakan pekerjaan di setiap kesempatan. Bahkan tak jarang kita temui profil dengan status open to work di media sosial Linked In saat ini. 

Pernyataan IMF belum lama ini juga semakin memantik kekhawatiran publik, bahwa Indonesia bakal mengalami resesi (penurunan ekonomi selama dua kuartal berturut-turut) tahun depan. Resesi kerap diawali dengan krisis, yang mana pernah dialami Indonesia pada tahun 1998, 2008, 2013 dan 2020. 

Dalam prediksinya, IMF meramal beberapa negara di dunia seperti Amerika Serikat, Eropa, dan Cina tahun depan akan mengalami perlambatan ekonomi terdalam dan berpotensi terjerembab ke jurang resesi. Resesi selanjutnya memicu penurunan keuntungan perusahaan, meningkatnya pengangguran, hingga kebangkrutan ekonomi. Indonesia bisa terdampak secara tidak langsung dari resesi global, terutama dari jalur pertumbuhan ekonomi investasi dan net ekspor.

Berbicara soal resesi dan krisis lintas dekade, ada satu nama konglomerat yang tidak bisa dilupakan. Ialah Mu'min Ali Gunawan, pendiri PT Bank Pan Indonesia Tbk (PNBN). Pria yang menginjak usia kepala delapan ini menjadi saksi sekaligus penyintas krisis yang di tanah air pada empat dekade belakangan. 

Lebih dari setengah abad yang lalu, Mu'min sudah berkecimpung di dunia perbankan. Ia pernah menjabat sebagai Komisaris PT Bank Kemakmuran (1968), Komisaris Bank Industri & Daya Indonesia (1969) dan Direktur Bank Industri Dagang Indonesia (1971). Lalu pada tahun 1971, ia mendirikan PT Bank Pan Indonesia Tbk, yang saat ini menjadi salah satu dari sepuluh bank terbesar di tanah air.

Bisa dibilang, sosok Mu'min adalah sosok yang sangat rendah hati. Ia sangat jarang tampil di depan publik ataupun media massa. Bahkan kemunculannya yang terkini di media massa terjadi sebelum pandemi, tahun 2018, saat diwawancara oleh SWA.

Untuk itu merupakan kesempatan yang langka saat wartawan TrenAsia.com bisa bertemu langsung dengan sosok legendaris satu ini. Awal November 2022, perwakilan TrenAsia bertemu dengan Mu'min di kantornya, Kawasan Senayan. 

Saat pertama menginjakkan kaki di gedung PaninBank saja, sudah terasa kesan klasik. Desain dan arsitek bangunannya semua terkesan klasik, Dari warna dinding, jenis keramik dan sebagainya. Konon, sengaja tidak dipugar mengikuti desain kantor-kantor kekinian agar tetap mencerminkan nilai dan budaya perusahaan.

Memasuki ruang tunggu, di sana terpampang berbagai penghargaan bergengsi yang diberikan kepada PaninBank dari berbagai media ekonomi dan bisnis nasional. Tak lama beberapa petinggi di Grup Panin menghampiri dan mengantarkan ke ruangannya. Dari berbagai pemandangan yang terpampang di sana, satu yang berkesan. Sebuah figura cuplikan koran berbahasa Mandarin yang terpajang di dinding seolah menjadi pusat perhatian.

Pertemuan dengan Mu'min tidak berlangsung lama, rasanya hanya sekian menit saja. Tidak banyak yang dibicarakan. Kehadirannya saja, sudah mengisyaratkan banyak pesan. Mumin masih tegak berjalan. Duduk dengan santai. Menikmati waktu demi waktu. Dan akhirnya keluarlah kata-kata ini.

“Puji tuhan, kami masih diberi umur. Tidak banyak orang sepantaran saya yang masih exist, orangnya dan juga perusahaannya,” kata Mu'min.

Kalimat singkat ini seolah merangkum banyak utas. Dalam benak, memang sedikit konglomerat sejawat yang masih exist dan bisa dihitung dengan jari. Sebut saja misalnya senior Mu'min, Mochtar Riady yang kini sudah menginjak usia kepala sembilan. Sungguh langka.

Mu'min memang sosok yang tidak biasa. Setelah menamatkan pendidikan Akademi Bisnis di Jakarta pada tahun 1973, berbagai capaian penting telah diraihnya. Ia berhasil membangun kerajaan grup finansial yang kokoh dan tahan goncangan krisis antar dekade.

Sejak tahun 2003, ia diangkat menjadi Komisaris Utama Panin Financial. Saat ini juga masik aktif menjabat berbagai posisi utama di entitas usahanya, termasuk sebagai Penasehat PT Bank Panin Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Financial Tbk, Presiden Komisaris PT Paninvest Tbk, Presiden Komisaris PT Panin Sekuritas Tbk, Presiden Komisaris PT Clipan Finance Indonesia Tbk, dan Presiden Komisaris PT Panin Daichi - Life.

Mungkin, mereka yang masih risau dengan ancaman resesi tahun depan, perlu belajar dari ketenangan dan kehati-hatian seorang Mu'min Ali Gunawan.