Lampaui Ekspektasi, Prabowo Bawa Pulang Komitmen Investasi Rp289 T
- Dalam pertemuan-pertemuan Internasional, Prabowo memanfaatkan kesempatan untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan, khususnya di sektor strategis seperti energi terbarukan, infrastruktur, teknologi, dan manufaktur.
Nasional
JAKARTA - Presiden Prabowo Subianto berhasil membawa pulang komitmen investasi senilai US$18,5 miliar atau sekitar Rp289 triliun dari kunjungan kerjanya ke sejumlah negara pada tanggal 8–21 November 2024. Angka ini melampaui ekspektasi awal pemerintah dan diklaim menjadi salah satu capaian besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Agak-agak melebihi. Jadi, saya pulang bawa komitmen total US$18,5 miliar, saya kira ini cukup bagus," ujar Presiden Prabowo Subianto di Inggris, dikutip Jumat, 22 November 2024.
Keberhasilan ini, menurut Prabowo, mencerminkan kepercayaan dunia terhadap stabilitas politik, ekonomi, dan reformasi yang tengah dijalankan Indonesia.
"Jadi, kita ya tentunya harus lebih hati-hati, kita tentunya pemerintah yang bersih dan mereka sangat menghargai itikad kita," tambah Prabowo.
Komitmen investasi sebesar US$18,5 miliar diperkirakan akan membuka ribuan lapangan kerja baru di berbagai sektor, sekaligus memberikan dorongan signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sebagian besar investasi tersebut akan diarahkan untuk mendukung pembangunan infrastruktur strategis, teknologi digital, dan pengembangan energi ramah lingkungan.
- ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas
- Nitisemito, Raja Kretek yang Merevolusi Industri Tembakau di Era Kolonial
- Gelar Virtual Public Expose 2024, BFI Finance Uraikan Inisiatif Perusahaan di Tahun 2025
Peran Diplomasi Prabowo
Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai pencapaian tersebut merupakan hasil dari diplomasi aktif Presiden Prabowo Subianto di berbagai forum internasional, termasuk APEC dan G20, serta kunjungan bilateral strategis ke Beijing dan Inggris. Dalam pertemuan-pertemuan tersebut, Prabowo memanfaatkan kesempatan untuk mempromosikan Indonesia sebagai destinasi investasi unggulan, khususnya di sektor strategis seperti energi terbarukan, infrastruktur, teknologi, dan manufaktur.
"Ya Bapak tadi sudah mengatakan melebihi target, tapi yang penting presiden sudah mengatakan bertemu dengan para leaders secara bilateral di Beijing kemudian di APEC, G20 dan sekarang di UK," ujar Sri Mulyani.
Sri Mulyani juga menyoroti bahwa peran aktif Prabowo dalam membangun hubungan diplomatik yang solid telah memberikan kontribusi signifikan pada terciptanya kepercayaan investor. Hal ini tercermin dalam peningkatan minat investasi dari berbagai negara mitra strategis, yang tidak hanya membantu pemerintah mencapai target investasi, tetapi juga melampauinya.
- ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu dan Pemimpin Hamas
- Nitisemito, Raja Kretek yang Merevolusi Industri Tembakau di Era Kolonial
- Gelar Virtual Public Expose 2024, BFI Finance Uraikan Inisiatif Perusahaan di Tahun 2025
Dalam setiap kesempatan, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk memperkuat iklim bisnis di Indonesia melalui pemberantasan korupsi, peningkatan efisiensi birokrasi, dan reformasi ekonomi. Langkah-langkah tersebut diklaim Prabowo harus dilakukan untuk mendukung prioritas pemerintahannya, yakni menciptakan lapangan kerja, mengurangi pengangguran, dan menekan angka kemiskinan.
Reformasi tersebut juga diharapkan dapat memberikan efek berganda, seperti peningkatan daya saing produk domestik, pengembangan teknologi, dan percepatan transformasi ekonomi Indonesia menuju era industri hijau dan digital.
Meski capaian ini menjadi prestasi penting, pemerintah tetap harus menyadari adanya tantangan dalam memastikan realisasi komitmen investasi secara efektif. Prabowo menegaskan bahwa transparansi, kepastian hukum, dan keberlanjutan kebijakan adalah kunci untuk menjaga kepercayaan investor.