Lampaui Kinerja Prapandemi, Laba Bersih Bluebird (BIRD) Meroket hingga 40 Kali Lipat di 2022
- Sepanjang tahun 2022, Bluebird mencetak laba bersih Rp364 miliar, melesat drastis dari Rp9 miliar pada 2021.
Korporasi
JAKARTA - Kinerja keuangan PT Blue Bird Tbk (BIRD) telah melampaui level prapandemi, yang mana pada tahun 2022, perseroan mencatat pertumbuhan laba bersih hingga 40 kali lipat dibanding 2021.
Sepanjang tahun 2022, Bluebird mencetak laba bersih Rp364 miliar, melesat drastis dari Rp9 miliar pada 2021.
Capaian laba bersih pada tahun 2022 ini pun melampaui angka yang dicetak oleh Bluebird pada masa prapandemi di tahun 2019, yakni sebesar Rp317 miliar.
- Inilah 3 Waktu yang Tepat untuk Olahraga Saat Puasa Ramadan
- Sampai Kapan Ahmad Dhani Larang Once Nyanyikan Lagu Dewa 19?
- Aktivitas Tambang Rusak Jalan Nasional di Jambi, Perbaikan Butuh Rp824 Miliar
Meroketnya laba bersih ini terjadi seiring dengan laba operasional yang tercatat di angka Rp420 miliar, sedangkan pada tahun sebelumnya, Bluebird mencatatkan kerugian operasional sebesar Rp16 miliar.
Pendapatan Bluebird sendiri mengalami pertumbuhan 62% dari Rp2,2 triliun pada 2021 menjadi Rp3,6 triliun pada 2022.
Kemudian, pendapatan kotor perseroan tercatat bertumbuh 117% menjadi Rp1,07 triliun dari Rp494 miliar pada 2022.
Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono mengatakan, kinerja positif perseroan ini bukan sesuatu yang mudah dicapai dengan adanya disrupsi dari pandemi COVID-19.
Menurut Sigit, pencapaian kinerja pada tahun 2022 menunjukkan bahwa telah menerapkan strategi penyesuaian yang tepat dalam melaksanakan pengelolaan pengeluaran.
Dengan penyesuaian yang dinilai tepat itu, Blue Bird pun diklaim Sigit mampu menciptakan sistem operasi yang lebih efisien dan sejalan dengan dinamika yang terjadi tanpa mengorbankan kualitas layanan kepada penumpang.
"Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan kinerja perusahaan di segala aspek, termasuk integrasi eksosistem melalui aplikasi All New MyBluebird 6, peningkatan utilitas Internet of Things (IoT0 demi pengalaman pelanggan dan layanan pengemudi yang lebih baik, eksplorasi monetisasi aset, serta secara berkelanjutan terus mengeksplorasi peluang perluasan bisnis demi pertumbuhan perseroan," ujar Sigit melalui keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Jumat, 31 Maret 2023.
- 3 Menu Makan yang Tidak Boleh Dikonsumsi Saat Sahur, Salah Satunya Mie Instan!
- Cara Download Nada Dering dan Ringtones Langsung Lewat Ponsel
- 5 Hal yang Harus Anda Perhatikan Ketika Memutuskan jadi Single Parent
Sigit menambahkan, pertumbuhan kinerja Blue Bird yang membaik secara signifikan ini dipengaruhi oleh mobilitas masyarakat yang kembali normal dan berbagai strategi bisnis yang diterapkan perseoran.
Adapun strategi yang dimaksud oleh Sigit berkaitan dengan penguatan fundamental, pendekatan engage everybody, dan peningkatan layanan mobility as a service (MaaS) yang cermat.
Melalui layanan multichannel, Blue Bird memberikan kemudahan aksesibilitas konsumen dalam mendapatkan layanan dari perseroan.
Kemudian, layanan multipayment memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, sedangkan layanan multiproduct memberikan beragam pilihan layanan mobilitas yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat.