<p>Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) / Esdm.go.id</p>
Industri

Lampaui Target, Kinerja Pertamina Geothermal Energy Naik

  • PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mencatat produksi setara listrik (Electric Volume Produce – Geothermal) tahun lalu sebesar 4.618,27 GWh atau lebih tinggi 14% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 4.044,88 GWh.

Industri
Ananda Astri Dianka

Ananda Astri Dianka

Author

JAKARTA – PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) mencatat produksi setara listrik (Electric Volume Produce – Geothermal) tahun lalu sebesar 4.618,27 GWh atau lebih tinggi 14% dari target yang telah ditetapkan yaitu sebesar 4.044,88 GWh.

Pencapaian di atas target tersebut karena pelaksanaan operation excellence yang didukung implementasi Geothermal Integrated Management System. Pencapaian PGE tersebut menyumbangkan 31% produksi geothermal nasional 2020 yang ditetapkan Kementerian ESDM sebesar 14.774 Giga Watt Hour (GWh).

Secara rinci, Area Geothermal (AG) Kamojang berhasil mencatat produksi setara listrik sebesar 1.650 GWh atau lebih tinggi 13% dari target RKAP 2020 yang sebesar 1.454 Gwh. AG Lahendong mencatat produksi setara listrik sebesar 828 GWh atau lebih tinggi 10% dari target yang sebesar 754 GWh.

Kemudian, AG Ulubelu mencatat produksi setara listrik sebesar 1.613 GWh atau lebih tinggi 21% dari target yang sebesar 1.335 GWh. Lalu, AG Lumut Balai mencatat produksi setara listrik sebesar 442 GWh atau lebih tinggi 12% dari target yang sebesar 395 GWh.

Selain menjaga pasokan listrik dari pembangkit yang telah dioperasikan saat ini, PGE juga melakukan kajian dalam rangka meningkatkan kapasitas terpasang panas bumi untuk pembangkitan energi listrik dari wilayah operasi eksisting.

“PGE terus berkomitmen untuk meningkatkan Energi Baru Terbarukan (EBT) dalam bauran energi (energy mix) nasional menjadi 23 persen pada 2025 di sektor panas bumi dengan strategi bisnis yang terukur untuk menjadi World Class Green Energy Company,” kata Direktur Utama PGE Ahmad Yuniarto, dikutip dari laman resmi, Sabtu 8 Mei 2021.

Ke depannya,  PGE menargetkan untuk mengoperasikan PLTP dengan kapasitas own operation 1,3 Giga Watt (GW) pada 2030.

Saat ini PGE mengelola 15 Wilayah Kerja Panas Bumi, di mana dalam wilayah kerja tersebut telah terbangkitkan listrik panas bumi sebesar 1877 MW. Terdiri dari 672 MW yang dioperasikan sendiri (own operation) oleh PGE dan 1205 MW dikelola melalui Kontrak Operasi Bersama.

Kapasitas terpasang panas bumi di Wilayah Kerja PGE tersebut berkontribusi sebesar sekitar 88% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia. Adapun potensi pengurangan emisi CO2 sebesar sekitar 9,5 juta ton CO2 per tahun. 

Selama 2020, PGE melakukan efisiensi biaya operasi sebesar 9%. PGE juga mendukung strategi Pemerintah dalam me-utilisasi produk-produk dalam negeri.

Untuk penerapan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PGE telah menerapkan Pemanfaatan TKDN sebesar 63,39% melebihi target yang telah direncanakan tahun 2020 sebesar 25%. (SKO)