<p>Kegiatan Ekspor dan Impor/ Sumber: Direktorat Jenderal Bea dan Cukai</p>
Industri

Lampaui Target, Penerimaan Bea dan Cukai Capai Rp212,8 Triliun

  • JAKARTA – Di tengah seretnya pos penerimaan negara terutama di bidang perpajakan, kepabeanan dan cukai justru membawa kabar baik dengan kontraksi tipis 0,3% dari realisasi 2019. Meski secara tahunan terkoreksi, penerimaan Bea dan Cukai masih tetap melampaui target dalam Perpres 72/2020. Tepatnya, senilai Rp212,8 triliun atau setara dengan 103,48% dari target Rp205,68 triliun. “Ini berita […]

Industri

Ananda Astri Dianka

JAKARTA – Di tengah seretnya pos penerimaan negara terutama di bidang perpajakan, kepabeanan dan cukai justru membawa kabar baik dengan kontraksi tipis 0,3% dari realisasi 2019.

Meski secara tahunan terkoreksi, penerimaan Bea dan Cukai masih tetap melampaui target dalam Perpres 72/2020. Tepatnya, senilai Rp212,8 triliun atau setara dengan 103,48% dari target Rp205,68 triliun.

“Ini berita baik, meskipun dalam guncangan, penerimaan Bea Cukai masih mendekati realisasi tahun lalu (2019), hanya sedikit kontraksi 0,3%,” kata Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers virtual APBN 2020, Rabu, 6 Januari 2021.

Dari sisi cukai, penerimaannya mencapai Rp176,3 triliun, tumbuh 2,3% dari perolehan pada 2019. Tak hanya itu, penerimaan cukai 2020 juga melampaui target yakni Rp172,2 triliun.

Kontributor Kepabeanan dan Cukai

Kinerja apik tersebut berasal dari kenaikan tarif cukai rokok 2020 sebesar 35%. Selain itu, upaya pemberantasan peredaran rokok ilegal juga berkontribusi dalam optimalisasi penerimaan cukai yang masuk ke kantong negara.

Dari keseluruhan penerimaan cukai, setoran cukai hasil tembakau (CHT) 2020 masih mendominasi dengan perolehan senilai Rp170,24 triliun. Nilai ini juga melebihi target yang ditetapkan Rp164,94 triliun.

Penerimaan cukai kedua disusul oleh cukai minuman mengandung etil alkohol (MMEA) sebesar Rp5,76 triliun, atau 81,13% dari target Rp7,1 triliun. Sedangkan, realisasi cukai etil alkohol (EA) per Desember 2020 senilai Rp240 miliar atau melampaui target Rp150 miliar.

Dari sisi kepabeanan, realisasi penerimaan bea masuk mencapai Rp32,3 triliun, melampaui target Rp31,83 triliun. Akan tetapi, realisasi ini tetap terkoreksi 13,93% secara tahunan.

Sementara itu, realisasi penerimaan bea keluar pada 2020 tercatat mencapai Rp4,24 triliun. Jumlah itu jauh melampaui target APBN 2020 yang senilai Rp1,65 triliun. Bahkan,  setoran bea keluar tumbuh 20,23% dibandingkan dengan kinerja pada 2019.

“Ekspor kelihatan mengalami recovery sehingga bea keluar lebih tinggi dari tahun lalu,” terang Sri Mulyani.