Kabar Gembira untuk Pengguna Android! Teknologi Bard AI Akan Hadir di Ponsel Anda
Korporasi

Langgar Privasi, Uni Eropa Blokir Chatbot Google Bard

  • Regulator UE telah memblokir Google untuk meluncurkan Bard di wilayah tersebut.

Korporasi

Rizky C. Septania

DUBLIN- Google tampaknya harus menunda Bard di Uni Eropa (UE) lantaran adanya kekhawatiran yang diangkat oleh pengawas data utama UE. Sebelumnya, Google berencana untuk meluncurkan Chatbot berbasis AI  ini di Uni Eropa pada pekan ini.

Sayangnya, di saat perilisan tiba,  Komisi Perlindungan Data Irlandia mengatakan bahwa perusahaan tersebut belum menguraikan bagaimana rencananya untuk mematuhi aturan perlindungan data Uni Eropa.

Mengutip Insider Rabu, 14 Juni 2023, juru bicara Google mengatakan  bahwa perusahaan telah berbicara dengan Komisi Perlindungan Data dalam beberapa minggu terakhir. Selain itu, perusahaan juga membagikan dokumentasi yang relevan.

Namun di sisi lain, Google  tidak menguraikan alasan khusus untuk penundaan. Waktu Chatbot berbasis AI miliknya di Uni Eropa pun tak dibahas dalam dokumentasi yang ditampilkan.  

Juru bicara Google juga mengatakan pada Mei lalu bahwa pihaknya  ingin membuat Bard tersedia lebih luas termasuk di Uni Eropa dengan melibatkan para ahli, regulator, dan pembuat kebijakan.

"Sebagai bagian dari proses itu, kami telah berbicara dengan regulator privasi untuk menjawab pertanyaan mereka dan mendengar umpan balik," ujar juru bicara Google dikutip dari Insider.

Sekadar catatan, Bard, yang diluncurkan Google pada bulan Maret dirilis ke seluruh dunia secara bertahap. Perusahaan mengatakan alat tersebut merupakan Chatbot AI dan saat ini sudah tersedia di lebih dari 180 negara dan wilayah.

Lindungi Kontrol Individu

Komisi Perlindungan Data Irlandia bertanggung jawab atas Peraturan Perlindungan Data Umum (GDPR) di UE. GDPR yang merupakan seperangkat aturan perlindungan data memberi individu lebih banyak kontrol atas bagaimana data mereka digunakan dan ditransfer oleh bisnis di negara anggota UE.

Google tersandung ketika menyoroti perlombaan antara perusahaan untuk meluncurkan produk AI generatif sekaligus pembuat undang-undang yang memutuskan bagaimana teknologi tersebut harus diatur.

OpenAI, perusahaan yang membangun ChatGPT juga berselisih dengan regulator UE dalam beberapa minggu terakhir.

Pada Mei lalu, CEO perusahaan Sam Altman mengatakan  bahwa OpenAI dapat meninggalkan blok tersebut jika terlalu menantang untuk mematuhi undang-undang AI yang diusulkan yang dapat memaksa perusahaan AI generatif untuk mengungkapkan materi yang digunakan untuk melatih model bahasa besar mereka. Altman kemudian mengklarifikasi bahwa OpenAI saat ini tidak memiliki rencana untuk keluar dari Eropa .