Langka, Gerhana Bulan Total saat Waisak Hanya Terjadi Setiap 195 Tahun
Hari ini kesempatan langka untuk menyaksikan gerhana bulan total (GBT) yang berwarna merah atau yang disebut dengan Bulan Merah Super (Super Blood Moon) terjadi di langit Jakarta, Rabu, 26 Mei 2021. Karena posisi bulan pada malam ini berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga […]
Foto
Hari ini kesempatan langka untuk menyaksikan gerhana bulan total (GBT) yang berwarna merah atau yang disebut dengan Bulan Merah Super (Super Blood Moon) terjadi di langit Jakarta, Rabu, 26 Mei 2021.
Karena posisi bulan pada malam ini berada di posisi terdekat dengan bumi (Perigee), maka bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga disebut dengan Super Moon. Sebab itu, gerhana bulan total tanggal 26 Mei 2021 ini dikenal juga dengan Super Blood Moon (Bulan Merah Super) karena terjadi saat bulan di jarak terdekat dengan bumi (Perigee).
Ahli menyebutkan peristiwa gerhana bulan total (GBT) yang juga bulan merah super (super blood moon) dan bertepatan dengan peringatan Hari Raya Waisak adalah fenomena langka.
Peneliti di Pusat Sains dan Antariksa Nasional LAPAN, Andi Pangerang Hasanuddin menjelaskan bahwa GBT kali ini bertepatan dengan detik-detik Waisak 2565 Era Vuddha yang jatuh pada 26 Mei pukul 18.13 WIB, 19.13 WITA dan 20.13 WIT dengan jarak 357.461 kilometer dari Bumi.
Diprediksikan juga, untuk masa yang akan datang, gerhana bulan total biasa yang berdekatan dengan hari raya Waisak masih akan terjadi kembali pada 26 Mei 2040, 7 Mei 2050, 6 Mei 2069, 17 mei 2087 dan 29 Mei 2106.
Umumnya fenomena Bulan Merah Super yang terjadi bertepatan dengan perayaan Waisak ini berulang setiap 195 tahun sekali. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia