Langkah Grup Hypermart Setelah Temasek Jadi Pemegang Saham
Dengan adanya perubahan pemegang saham itu, Danny menegaskan tidak akan mengubah proses bisnis MPPA. Perseroan akan tetap menjalankan operasional bisnis ritel modernnya melalui gerai Hypermart, Hyfresh, Foodmart, Primo, hingga SmartClub di Indonesia.
Korporasi
JAKARTA – Temasek Holdings Singapura melalui entitas usaha Anderson Investments Pte Ltd (Anderson) saat ini resmi menjadi pemegang saham PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) dengan porsi 19% kepemilikan saham.
Sekretaris Perusahaan Matahari Putra Prima, Danny Kojongian mengatakan pihaknya berharap dengan masuknya Temasek melalui Anderson dapat meningkatkan profil investasi perseroan ke depan. Ia menilai, Temasek merupakan investor global yang memiliki profil baik di pasar internasional.
Dengan adanya perubahan pemegang saham itu, Danny menegaskan tidak akan mengubah proses bisnis MPPA. Perseroan akan tetap menjalankan operasional bisnis ritel modernnya melalui gerai Hypermart, Hyfresh, Foodmart, Primo, hingga SmartClub di Indonesia.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Bahkan, pada tahun ini perseroan berencana membuka gerai-gerai baru sekaligus perbaikan atau renovasi gerai-gerai yang saat ini telah beroperasi.
“Rencana tersebut sebelumnya ditangguhkan pada 2020 karena kondisi pasar dan ekonomi yang sulit di tengah merebaknya pandemi,” ujarnya melalui pengumuman di PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, 18 Februari 2021.
Di samping itu, perseroan juga akan mengembangkan dan memperkuat layanan ritel daring. Di antaranya dengan melakukan sejumlah langkah penyempurnaan pada sistem online yang dimiliki secara organik, yakni pada Hypermart Online E-commerce serta chat and shop via Whatsapp.
Perseroan turut berkomitmen untuk semakin mempererat kerja sama dengan para operator marketplace Tanah Air. Saat ini, perseroan telah berkolaborasi dengan marketplace seperti GrabMart, Shopee, Tokopedia, dan Blibli.com.
Perpindahan Pemegang Saham
Sebelumnya, Temasek melalui entitas usaha Anderson mengambil alih 1,4 miliar lembar saham setara 19% kepemilikan saham MPPA dari Prime Star Investment (PSI) Pte Ltd. Nilai konversi saham lewat crossing adalah Rp94 per lembar atau total Rp131,8 miliar.
Akuisisi saham ini merujuk perjanjian penempatan hak tukar (exchangeable rights subscription agreement) antara Anderson dan PSI pada 31 Januari 2013. PSI sendiri adalah 100% anak usaha dari PT Multipolar Tbk (MLPL) yang sebelumnya mengempit 19% saham MPPA.
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
- Pemberdayaan Perempuan di Perusahaan Jepang Masih Alami Krisis Pada Tahun 2021
Lalu, perjanjian itu diubah menjadi perjanjian kerja sama pada 2 Februari 2018, di mana PSI menerbitkan exchangeable rights senilai US$300 juta setara Rp4,2 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) yang diterima oleh Anderson.
Dalam perjanjian itu ditetapkan bahwa Anderson dapat menukarkan dana US$300 juta tersebut dengan 1,4 miliar saham MPPA paling lambat 31 Januari 2021. Lantas, pada tanggal 18 Januari 2021, Anderson mengirimkan notifkasi untuk melaksanakan hak tukar sesuai perjanjian tersebut. (SKO)