Lanjut Downtrend, Harga Minyak Dunia Ambles di Bawah US$100 per Barel
- Harga minyak mentah dunia kini ambles berada di bawah level psikologis US$100 per barel. Di pasar berjangka WTI, harga minyak mentah dunia berada di level US$98,75 per barel, atau turun sebesar 3,45% pada perdagangan Selasa, 15 Maret 2022 pukul 11:02 WIB.
Nasional
JAKARTA – Harga minyak mentah dunia kini ambles berada di bawah level psikologis US$100 per barel. Di pasar berjangka WTI, harga minyak mentah dunia berada di level US$98,75 per barel, atau turun sebesar 3,45% pada perdagangan Selasa, 15 Maret 2022 pukul 11:02 WIB.
Bergeraknya harga minyak mentah dibawah level psikologis US$100 per barel ini merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak 1 Maret 2022. Harga minyak mentah dunia sebelumnya sempat mencapai level tertingginya sejak 2008 lalu hingga berada di level US$130,5 per barel pada 4 Maret 2022.
Terhitung sejak menyentuh level tertingginya itu, harga minyak dunia justru mengalami reversal dan berangsur mengalami pelemahan dalam beberapa hari terakhir. Penurunan harga yang terjadi pada hari ini juga semakin mempertajam penurunan harga minyak mentah dunia yang terjadi dalam beberapa hari terakhir.
Terhitung sejak penutupan perdagangnan pada tanggal 8 Maret 2022 di level US$120,67 per barel, harga minyak mentah dunia kini telah mengalami total penurunan hingga sebesar 18,17% per hari ini.
- Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi Bali Senilai Rp24,6 Triliun Siap Dibangun Juni 2022
- Tak Hiraukan Peringatan dari Bappebti, Pialang Berjangka PT Rifan Financindo Berjangka Dibekukan
- Bursa Kripto Akan Diluncurkan Akhir Maret, Sudah Ada 17 Pedagang yang Terdaftar
Naik-turunnya harga minyak mentah dunia pun masih dipengaruhi kuat oleh isu geopolitik yang saat ini terjadi antara Rusia dan Ukraina. Sejumlah dampak yang terjadi akibat invasi militer yang dilakukan oleh Rusia itu juga turut mengerek harga komodaitas energi lainnya seperti gas alam dan batu bara.
Sementara itu, dirpoyeksikan bahwa harga minyak mentah dunia akan terus mengalami pelemahan seiring dengan meningkatnya optimistis para investor terhadap adanya de-eskalasi konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina dalam beberapa hari kedepan.
Adapun konflik tersebut sangat berpengaruh terhadap pergerakan harga minyak mentah dunia mengingat Rusia merupakan salah satu produsen minyak mentah terbesar di dunia yang memiliki kemampuan rata-rata produksi hingga mencapai sekitar 11,2 juta barel per hari.
Invasi yang dilakukan oleh Rusia serta beberapa sanksi yang menjeratnya itu kemudian semakin memperburuk masalah rantai pasok yang sebelumnya sudah terdampak akibat pandemi COVID-19.