Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi,  Luhut Binsar Pandjaitan.
Nasional

Lansia Rentan Terpapar Omicron, Pemerintah Percepat Vaksinasi

  • Pemerintah mendorong percepatan vaksinasi bagi kelompok lanjut usia (lansia) di tengah kenaikan kasus COVID-19 yang dipicu varian Omicron.

Nasional

Daniel Deha

JAKARTA -- Pemerintah mendorong percepatan vaksinasi bagi kelompok lanjut usia (lansia) di tengah kenaikan kasus COVID-19 yang dipicu varian Omicron.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak kelompok lansia jangan percaya pada isu-isu yang beredar di masyarakat dari pihak-pihak yang berusaha menentang kebijakan vaksinasi yang dicanangkan pemerintah.

"Pemerintah telah mengambil kebijakan-kebijakan mendorong percepatan vaksinasi pertama-tama untuk para lansia dan kelompok rentan lain," katanya dalam konferensi pers virtual Evaluasi PPKM di Jakarta, Senin, 7 Februari 2022.

Hingga hari ini, vaksinasi lansia telah mencapai 21.553.118 dosis yang terdiri dari dosis pertama sebanyak 15.814.774 dosis (73,38%), dosis kedua sebanyak 10.554,473 dosis (48,97%) dan dosis ketiga sebanyak 864.588 dosis (4,01%).

Total vaksinasi nasional telah mencapai masing-masing dosis pertama sebanyak 186,7 juta dosis (89,65%), kemudian dosis kedua sebanyak 131,11 juta dosis (62,96%) dan dosis ketiga sebanyak 5,55 juta dosis (2,66%) hingga 7 Februari 2022.

Luhut menegaskan data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa kelompok lansia dan komorbid merupakan kelompok yang rentan terpapar COVID-19 yang kemudian berujung pada kematian.

Sebanyak 356 pasien meninggal sejak Omicron muncul, tercatat sebanyak 42% merupakan kelompok komorbid, kemudian 44% lansia, dan 69% merupakan mereka yang belum divaksinasi lengkap.

"Mayoritas pasien yang dirawat berat, kritis, dan meninggal dunia adalah para lansia. Jadi saya mohon yang lansia kalau belum vaksin, ayo cepat-cepat vaksin," pinta Luhut.

Dia pun mengajak masyarakat agar tidak perlu panik yang berlebihan. Pasalnya pemerintah kali ini sudah lebih siap dalam menangani varian Omicron ketimbang varian Delta yang menerpa Indonesia pada 2021.

Kementerian Kesehatan pun jauh lebih sigap menangani pasien COVID-19 yang didukung oleh tenaga kesehatan yang lebih memadai.

Namun dia meminta agar pasien COVID-19 yang mengalami gejala ringan agar bisa melakukan isolasi mandiri atau isolasi terpusat sehingga bisa memperkecil tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit (BOR).

"Pemerintah telah mengambil langkah-langkah persiapan untuk menghadapi gelombang Omicron ini. Masyarakat tetap saja beraktivitas sesuai dengan aturan dan ketentuan PPKM," ungkap Luhut.