Bendera Afghanistan
Dunia

Larang Salon Kecantikan Buka di Afghanistan, Taliban Beberkan Alasannya

  • Pemerintahan yang mulai menguasai Afghanistan pada 2021 ini lewat Kementerian Moralitas menyebutkan memberi waktu sebulan untuk penutupan tersebut

Dunia

Bintang Surya Laksana

KABUL- Dikabarkan perintahkan penutupan salon kecantikan di seluruh Afghanistan, kini Taliban jelaskan alasannya. Reuters mengabarkan pemerintahan Taliban pada 5 Juli 2023 lalu memerintahkan seluruh masyarakat menutup salon kecantikan di negara tersebut. Pemerintahan yang mulai menguasai Afghanistan pada 2021 ini lewat Kementerian Moralitas menyebutkan memberi waktu sebulan untuk penutupan tersebut.

Sebelumnya, Pemerintahan Taliban tidak memberikan alasan yang jelas mengenai penutupan tersebut. Namun ABC News mengabarkan pada Kamis, 7 Juli 2023, Taliban telah menjelaskan alasan dibalik kebijakan tersebut. 

Taliban berpendapat salon kecantikan menawarkan sejumlah layanan yang menurut mereka dilarang oleh syariat Islam. Selain itu, pemerintahan Taliban menyebutkan bahwa salon kecantikan mengakibatkan kesulitan ekonomi bagi keluarga mempelai pria saat ingin menikahi perempuan di sana.

Sadiq Akif Mahjer selaku juru bicara Kementerian Kebajikan memberikan daftar layanan salon yang disebut bertentangan dengan hukum Islam. Layanan tersebut antara lain pembuatan alis, pemakaian rambut orang lain untuk memperpanjang rambut, dan penggunaan make up yang disebut akan mengganggu wudhu.

Selain itu, salon dianggap menjadi penyebab tekanan ekonomi pada keluarga mempelai pria. Di Afghanistan sendiri,secara adat pria diwajibkan membayar biaya ke salon pranikah oleh mempelai wanita dan kerabat dekat perempuannya. 

Kebijakan ini dianggap oleh dunia Internasional sebagai kebijakan yang mengekang dan membatasi kebebasan perempuan. Sebelumnya, pemerintahan Taliban mengeluarkan kebijakan seperti menutup sekolah perempuan, melarang perempuan masuk universitas, dan menghentikan banyak staf perempuan.  Taliban bahkan melarang perempuan untuk pergi ke tempat umum seperti gym  dan taman kota. Namun mengutip dari ABC News, pemimpin tertinggi Taliban, Hibatullah Akhundzada, mengklaim pemerintahnya telah mengambil langkah-langkah untuk perbaikan kehidupan perempuan di Afghanistan.