Larangan Merokok di Selandia Baru Demi Wujudkan Bebas Asap Rokok Pada 2025
- Selandia Baru telah mengumumkan larangan merokok bagi generasi selanjutnya, dengan ini orang yang berusia 14 tahun ke bawah tidak akan pernah dapat secara legal membeli produk tembakau.
Dunia
SELANDIA BARU - Selandia Baru telah mengumumkan larangan merokok bagi generasi selanjutnya. Dengan ini, orang yang berusia 14 tahun ke bawah tidak akan pernah dapat secara legal membeli produk tembakau.
Mengingat usia minimum untuk membeli rokok di Selandia Baru saat ini adalah 18 tahun, larangan merokok seumur hidup bagi anak-anak muda ini belum akan berdampak selama beberapa tahun ke depan.
Namun, secara teori, setidaknya 65 tahun setelah undang-undang ini berlaku rokok hanya bisa dibeli jika ada bukti pembeli berusia setidaknya 80 tahun. Para pejabat berharap merokok akan sudah perlahan menghilang beberapa dekade sebelumnya.
Dengan undang-undang ini, usia legal untuk merokok akan meningkat setiap tahunnya untuk menciptakan generasi penduduk Selandia Baru yang terbebas dari rokok, menurut Menteri Kesehatan Selandia Baru, Dr Ayesha Verrall pada hari Kamis, seperti dikutip TrenAsia.com dari The Guardian pada 10 Desember 2021.
- Jadi Sepertiga Kekuatan Ekonomi, Erick: BUMN Tidak Boleh Jadi Beban Negara
- IHSG Diperkirakan Bergerak Mixed, Victoria Sekuritas Rekomendasikan BRPT di Akhir Pekan
- BEI Setujui Rencana DSSA Private Placement 10% Saham, Stock Split 1:10 Awal 2022
“Selandia Baru sekali lagi memimpin dunia – kali ini dengan rencana implementasi 2025 bebas asap rokok yang mutakhir – ini benar-benar sebuah inovasi,” kata Dr Natalie Walker, Direktur Pusat Penelitian Ketergantungan di Universitas Auckland, yang menyambut baik kebijakan tersebut seperti dikutip TrenAsia.com dari The Guardian pada 10 Desember 2021.
Pemerintah Selandia Baru mengumumkan peningkatan usia bagi perokok bersamaan dengan langkah-langkah lain untuk membuat rokok sulit terjangkau dan tidak dapat diakses demi mencapai target negara bebas rokok pada tahun 2025.
Langkah-langkah lain yang diambil termasuk mengurangi jumlah legal nikotin dalam produk tembakau ke tingkat yang sangat rendah, mengurangi toko-toko di mana rokok dapat dijual secara legal, dan meningkatkan pendanaan untuk layanan kecanduan. Namun, undang-undang baru tidak akan membatasi penjualan vape.
Verrall mengatakan bahwa merokok tembakau jauh lebih berbahaya dan tetap menjadi penyebab utama kematian yang dapat dicegah di Selandia Baru, menewaskan hingga 5.000 orang setiap tahun.
“Kami pikir vaping adalah alat berhenti yang sangat tepat,” katanya seperti dikutip TrenAsia.com dari The Alternative Press pada 10 Desember 2021.
Penjualan produk vaping sudah dibatasi untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas di Selandia Baru dan sudah ada larangan di sekolah.
- Gerhana Matahari Total Terjadi Hari Ini! Catat Wilayah yang Bisa Menyaksikannya
- Satoshi Nakamoto, Pencipta Bitcoin ini Tetap Menjadi Hantu
- Desa Nglanggeran Gunung Kidul Jadi Desa Wisata Terbaik Dunia 2021
Tingkat merokok harian di Selandia Baru telah mengalami penurunan setiap tahunnya, menjadi 11,6% pada 2018, dari 18% pada dekade sebelumnya.
Namun, tingkat merokok harian di antara suku Maori Pribumi tetap jauh lebih tinggi yaitu 22%. Di bawah rencana pemerintah, nantinya sebuah gugus tugas akan dibentuk untuk membantu mengurangi kebiasaan merokok di kalangan Maori.
Rencana awal untuk generasi Selandia Baru yang bebas asap rokok kini telah diselesaikan setelah konsultasi publik. Rencana ini kali pertama muncul pada bulan April. Meskipun masih harus melewati proses legislatif, tetapi kemungkinan tidak akan menghadapi hambatan apa pun.
2025 Bebas Asap Rokok (Smokefree 2025) adalah kebijakan utama Partai Buruh, dan partai tersebut memegang mayoritas di parlemen Selandia Baru. Verrall mengatakan undang-undang itu akan diperkenalkan pada 2022, dengan batas usia masuk pada 2023.