Produk-Produk Apple
Nasional

Laris Manis Jualan Ponsel, Ini "Utang" Apple ke Indonesia

  • Jumlah pengguna produk Apple di Indonesia terus meningkat dan melebihi 27 juta, Apple dianggap masih memiliki "utang" terhadap negara ini.

Nasional

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA -  CEO Apple Tim Cook tiba di Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo, membahas rencana investasi di Tanah Air. 

Apple, perusahaan teknologi raksasa yang dikenal di seluruh dunia, memiliki sejarah panjang dalam menjalin hubungan dengan pasar Indonesia yang besar. 

Dilansir laporan kinerja penjualan Apple secara global, pada tahun 2022 jumlah pengguna produk Apple di Indonesia terus meningkat dan melebihi 27 juta, sehingga Apple masih memiliki "utang" terhadap negara ini.

Pada tahun 2023, Menperin Agus Gumiwang melaporkan bahwa produksi ponsel di Indonesia mencapai 49 juta unit, sementara impornya hanya sekitar 2,79 juta unit. Dari jumlah impor tersebut, sekitar 85% merupakan produk Apple.

"Oleh sebab itu kepentingan dari Indonesia tetap adalah menciptakan nilai tambahnya di Indonesia," kata Agus di Jakarta.

Tidak Ada Kehadiran Fisik

Salah satu aspek utama dari "utang" Apple di Indonesia adalah ketiadaan pabrik Apple dan toko fisik Apple Store di Tanah Air. 

Produk-produk Apple di Indonesia saat ini disalurkan melalui distributor resmi, tanpa adanya kehadiran fisik dari perusahaan tersebut. 

Hal ini menimbulkan pertanyaan tentang keterlibatan langsung Apple dalam memenuhi kebutuhan dan kebijakan dalam negeri.

Indonesia menerapkan kebijakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk vendor smartphone yang beroperasi di dalam negeri. 

Meskipun Apple telah memilih untuk mengadopsi skema investasi di bidang riset dan pengembangan untuk memenuhi TKDN, sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 65 Tahun 2016, langkah ini hanya dianggap sebagai langkah awal oleh beberapa pihak. 

Melalui skema tersebut Apple memiliki program Apple Developer Academy, yang merupakan inisiatif untuk mengembangkan talenta developer lokal.

Namun masih ada sorotan terhadap kebutuhan akan keterlibatan langsung Apple dalam membangun industri konkrit di Indonesia.

Meskipun investasi dalam riset dan pengembangan penting untuk mendorong inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia, keterlibatan langsung dalam produksi dan pengembangan produk secara fisik juga dianggap penting. 

Hal ini akan membantu menciptakan lapangan kerja langsung, mengurangi ketergantungan terhadap impor, dan secara aktif memperkuat ekosistem industri lokal.

Dalam menghadapi tantangan TKDN, penting bagi Apple untuk tidak hanya fokus pada pengembangan bakat, tetapi juga untuk mempertimbangkan investasi dalam infrastruktur produksi, pelatihan tenaga kerja lokal, dan kemitraan dengan perusahaan lokal. 

Melalui investasi yang lebih substansial dan kehadiran fisik yang lebih besar, Apple dapat memperkuat hubungannya dengan pasar Indonesia sambil mendukung pertumbuhan ekonomi dan industri dalam negeri.

Sebagai perusahaan dengan reputasi global yang kuat, harapan masyarakat Indonesia adalah agar Apple dapat memperkuat komitmennya terhadap negara ini dengan langkah-langkah konkrit yang mendukung pertumbuhan dan kemajuan Indonesia dalam era digital ini.