chatgpt-inix.jpg
Tekno

Laris Manis, OpenAI Bakal Luncurkan ChatGPT Versi Premium Berbayar

  • OpenAI, pencipta sistem kecerdasan buatan (AI) viral yaitu ChatGPT dikabarkan akan meluncurkan versi sistem premium dan berbayar.

Tekno

Justina Nur Landhiani

JAKARTA - OpenAI, pencipta sistem kecerdasan buatan (AI) viral yaitu ChatGPT dikabarkan akan meluncurkan versi sistem premium dan berbayar. Seperti yang dilansir dari laman The Independent, aplikasi gratis dari ChatGPT memang akan tetap tersedia. Akan tetapi layanan tersebut cenderung offline selama periode sibuk dan selama itu orang-orang yang telah membayar biaya bulanan atau langganan akan mendapatkan akses prioritas.

Diketahui ChatGPT Plus ini akan dikenakan biaya langganan senilai US$20 atau sekitar Rp298.543. Pengguna yang berlangganan akan mendapatkan akses umum ke ChatGPT bahkan selama peak time bersamaan dengan waktu respons yang lebih cepat. Selain itu, pelanggan juga akan mendapatkan akses prioritas ke fitur dan mendapat peningkatan baru.

Meskipun saat ini ChatGPT sangat populer, ChatGPT tetap gratis. OpenAI mengatakan akan bermaksud untuk tetap melestarikannya sambil mendorong pengguna untuk mendaftar versi berbayar.

Pembuat ChatGPT menjelaskan bahwa dengan penawaran harga berlangganan ini, maka OpenAI dapat membantu mendukung ketersediaan akses gratis ChatGPT kepada sebanyak mungkin orang.

Langganan lain mungkin akan dirilis di masa mendatang. Perusahaan mungkin akan membuat beberapa paket langganan seperti paket berbiaya rendah, paket bisnis, dan paket data untuk ketersediaan lebih banyak serta menawarkan API sehingga dapat digunakan oleh aplikasi lain.

Sistem baru ini adalah salah satu dari sejumlah cara yang dicari OpenAI untuk mengurangi bahaya dari kesuksesan besar aplikasi tersebut. Kebijakan ini mengikuti peluncuran tools baru minggu ini yang berfungsi untuk menguji sepotong teks yang dihasilkan oleh sistem AI, karena khawatir sistem AI ini dapat digunakan untuk menipu pekerjaan akademis dan mengelabui orang agar berbicara dengan komputer yang mereka yakini sebagai manusia.