sri mulyani penutupan BEI.png
Pasar Modal

Laris Manis! Sri Mulyani Ungkap Susahnya Beli Sukuk Ritel Seperti 'War' Tiket Blackpink

  • Sri Mulyani mengatakan lebih sulitnya membeli sukuk ritel ketimbang tiket konser BLACKPINK karena tingginya animo masyarakat untuk membeli instrumen tersebut.

Pasar Modal

Idham Nur Indrajaya

JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan bahwa lebih sulit untuk membeli instrumen sukuk ritel daripada tiket grup K-Pop BLACKPINK.

Hal itu diungkapkannya dalam acara Penutupan Perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) 2022 yang berlangsung pada Jumat, 30 Desember 2022.

Sri Mulyani mengatakan lebih sulitnya membeli sukuk ritel ketimbang tiket konser BLACKPINK karena tingginya animo masyarakat untuk membeli instrumen tersebut.

Bahkan, untuk penjualan sukuk ritel yang nilainya mencapai Rp10 triliun, para investor langsung memborong habis dalam waktu beberapa menit saja.

"Habis hanya dalam waktu beberapa menit diterbitkan. Anak buah saya sampai bilang lebih susah beli tiket sukuk ritel daripada tiket BLACKPINK. Untung saya tahu BLACKPINK itu apa," ujar Sri Mulyani.

Penjualan Green Sukuk Ritel - Sukuk Tabungan seri ST009 yang ludes hanya dalam waktu beberapa menit dengan jumlah investor yang mencapai lebih dari 30 ribu orang itu pun dicermati Sri Mulyani sebagai gambaran bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar untuk investasi ritel sehingga para investor pun perlu dirangkul oleh pihak yang bersangkutan.

Keterlibatan masyarakat dalam hal ini pun menghasilkan dampak positif terhadap ketahanan dan stabilitas pasar keuangan dalam negeri dan ekonomi secara keseluruhan.

Tingginya keterlibatan terhadap pasar keuangan dalam negeri pun terlihat dari pencetakan rekor penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di BEI yang jumlahnya mencapai 59 perusahaan pada tahun 2022, angka yang tertinggi sejak 1992.

Dengan demikian, tercatat ada 825 perusahaan yang melantai di BEI, dan jumlah IPO BEI pun tercatat sebagai yang tertinggi di bursa ASEAN sejak tahun 2019.

Sri Mulyani berpendapat, pertumbuhan IPO di Indonesia masih bisa didorong, dan ia pun menantang BEI untuk mencapai 1.000 perusahaan yang melantai di bursa dalam waktu dekat.