Lawan ChatGPT milik OpenAI, Google Perkenalkan Bard
- Meet Bard, Chatbot Buatan Google untuk Saingi Chat GPT milik OpenAI
Tekno
SILICON VALEY- Kurang dari sebulan setelah chatbot kecerdasan buatan (AI) ChatGPT diperkenalkan ke dunia, manajemen Google mengeluarkan kode merah yang akan jadi lawan dari teknologi tersebut.
Pada Senin, 6 Februari 2023 waktu setempat, Pichai meluncurkan layanan AI Bard dalam posting blog di situs web Google. Situs ini digambarkan sebagai layanan AI percakapan eksperimental. Dengan kata lain, ini adalah pesaing baru untuk ChatGPT yang dibuat oleh Google.
Mengutip Insider Selasa, 7 Februari 2023, per hari Senin, Pichai mengatakan Bard akan dibuka untuk penguji tepercaya dan akan tersedia secara luas untuk umum dalam beberapa minggu mendatang.
- Jadi Biang Kerok Perang Rusia-Ukraina, Putin Sebut Dirinya Tak Akan Bahayakan Nyawa Zelenskyy
- Apakah Pembiayaan untuk Sektor Batu Bara Akan Berhenti demi Transisi EBT? Begini Kata OJK
- MKBD jadi Momok, Satu Sekuritas Lagi Kena Suspensi BEI
Sama seperti ChatGPT, Chatbots Bard akan dilatih pada sejumlah besar data tekstual. Namun sebagai pembeda, ChatGPT didorong oleh sejumlah besar data dan teknik komputasi untuk membantunya membuat prediksi guna menyatukan kata-kata dengan cara yang bermakna.
Sedangkan Bard didukung oleh LaMDA, model bahasa yang dilatih tentang dialog yang diumumkan Google pada Mei 2021.
Dalam video yang disematkan ke dalam pos yang mendemonstrasikan cara kerja Bard, seorang pengguna mengajukan pertanyaan kepada bot seperti penemuan baru apa dari Teleskop Luar Angkasa James Webb yang dapat saya ceritakan kepada anak saya yang berusia 9 tahun. Bard menanggapi dengan fakta-fakta penuh warna seperti, sejumlah galaksi yang ditemukan pada 2023 dan dijuluki sebagai kacang hijau.
Pichai mencatat bahwa Bard akan memanfaatkan informasi dari web untuk memberikan tanggapan segar dan berkualitas tinggi.
Namun, Pichai mencatat bahwa Google merilis Bard dengan LaMDA versi model ringan. Ini adalah model yang lebih kecil yang katanya membutuhkan daya komputasi yang jauh lebih sedikit.
Ada kemungkinan Google berhati-hati dengan debut Bard karena menyadari masalah yang datang dengan AI yang belum teruji.
Sekadar informasi, di tengah ancaman alat baru yang menarik terhadap bisnis pencarian, Pichai meminta sejumlah tim di perusahaan untuk mengembangkan dan meluncurkan produk AI perusahaan sendiri .
Tak hanya itu, perusahaan juga berencana untuk meluncurkan 20 produk AI baru tahun ini dan juga mendemonstrasikan versi Google Search yang menyertakan fitur chatbot AI .