<p>Nasabah usai melakukan transaksi di kantor cabang Bank Syariah Indonesia (BRIS) Jakarta Hasanudin, Jakarta, Rabu, 17 Februari 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Korporasi

Layanan BSI Masih Alami Gangguan, Pakar IT Angkat Bicara

  • Pakar IT Heru Sutadi mengemukakan pendapatnya terkait layanan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang masih gangguan.
Korporasi
Idham Nur Indrajaya

Idham Nur Indrajaya

Author

JAKARTA - Pakar information technology (IT) Heru Sutadi mengemukakan pendapatnya terkait layanan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang masih mengalami gangguan hingga berita ini ditulis.

Heru mengatakan, kemungkinan besar BSI terkena serangan siber yang membuat sistemnya mengalami penguncian, dan tidak menutup kemungkinan bahwa sistem perseroan terkena ransomware.

Menurut Heru, biasanya, kalau hanya serangan siber biasa yang terjadi, sistem hanya lumpuh sesaat dan bisa dihidupkan lagi. Namun, dalam kasus ini, ada potensi data-data ikut terganggu atau dicuri oleh pihak tertentu.

"Sehingga peluang terjadi ransomware besar karena uang tebusan belum dibayar sehingga sistem masih dikunci," ujar Heru kepada TrenAsia, Kamis, 11 Mei 2023.

Untuk diketahui, ransomware adalah salah satu jenis virus yang dapat menyerang sistem komputer. Metode penyerangan ransomware berkaitan dengan enkripsi yang menyebabkan penguncian data-data korban sehingga tidak bisa diakses.

Pada umumnya, pelaku dari serangan ransomware akan meminta tebusan supaya korban bisa kembali mengakses data yang diserang.

"Kita berharap agar BSI terbuka kepada masyarakat, dan Badan Siber & Sandi Negara (BSSN), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menginvestigasi masalah ini agar jelas masalah sebenarnya dan bagaimana mitigasi ke depannya," tambah Heru.

Heru pun menilai bahwa bagi bank sebesar BSI, kegagalan dalam memberikan kepercayaan kepada publik akan berbahaya bagi kelangsungan perseroan ke depannya karena kepercayaan adalah faktor yang sangat penting bagi industri perbankan.

"Kejadian BSI memang pernah terjadi di perbankan lain, termasuk juga rumah sakit. Semua sama memang tidak mengakuk diretas atau terkena ransomware. Namun, memang yang terjadi di BSI ini agak lama pemulihannya," ungkap Heru.

Sebelumnya, Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengatakan bahwa pihaknya belum bisa memastikan soal dugaan sumber gangguan yang disebabkan oleh serangan siber. Namun, pihaknya mengaku akan melakukan penelusuran lebih lanjut terkait hal itu.

"Hal tersebut (serangan siber) perlu pembuktian lebih lanjut melalui audit dan digital forensik. Kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak, baik itu regulator maupun pemerintah,” tutur Hery dalam keterangan resmi dikutip Kamis, 11 Mei 2023.

Sementara itu, BSI telah berhasil melakukan normalisasi layanan pada jaringan ATM dan kantor cabang pada hari Selasa, 9 Mei 2023. Sedangkan pada hari yang sama, layanan BSI Mobile juga sudah bisa diakses kembali oleh nasabah dengan fitur-fitur basic.

Meski sempat beroperasi normal, layanan di cabang, BSI Mobile hingga ATM pun kembali tidak dapat diakses oleh nasabah pada Rabu, 10 Mei 2023 pukul 14:00 WIB. Hal itu dikarenakan Perseroan tengah melakukan proses normalisasi transaksi yang berdampak tidak dapat diaksesnya beberapa layanan bagi nasabah untuk sementara waktu.

“Atas nama Bank Syariah Indonesia, kami menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan nasabah karena adanya kendala dalam mengakses layanan BSI pada 8 Mei 2023. Proses normalisasi layanan Bank Syariah Indonesia telah kami lakukan, dengan prioritas utama untuk meyakinkan dana dan data nasabah tetap aman di Bank Syariah Indonesia,” ungkap Hery.

Hery pun menegaskan bahwa BSI akan terus memperkuat pertahanan dan keamanan siber guna menjaga agar data dan dana nasabah tetap aman.

Ia juga mengimbau nasabah untuk terus waspada dan hati-hati terhadap berbagai modus penipuan dan kejahatan siber yang mengatasnamakan BSI.

Menanggapi maraknya pemberitaan mengenai gangguan BSI yang berdampak kepada aktivitas nasabah, Head of Corporate Communication BSI Eko Nopiansyah mengatakan bahwa perseroan berjanji layanan akan kembali normal hari ini.