Photo by Pixabay: https://www.pexels.com/photo/2-person-holding-hands-45842/
Gaya Hidup

Lebaran Ajang Bermaaf-maafan, Berikut Manfaatnya Menurut Penelitian

  • Di balik tradisi bermaaf-maafan ini ternyata penelitian mengungkap ada manfaat dahsyat yang bisa didapat.

Gaya Hidup

Rumpi Rahayu

JAKARTA - Lebaran selain menjadi ajang silaturahmi juga menjadi ajang bermaaf-maafan. Semua orang saling berjabat tangan untuk meminta maaf dan memaafkan kesalahan selama satu tahun ke belakang.

Di balik tradisi bermaaf-maafan ini ternyata penelitian mengungkap ada manfaat dahsyat yang bisa didapat.

Melansir dari laman website Positive Psychology pada Rabu 12/4/2023, Dr.Frederic Luskin dalam bukunya yang berjudul Forgive for Good mengungkapkan bahwa pemafaan adalah sebuah proses. Durasi dan kesulitan proses pemaafan ini sangat bervariasi. Namun apapun rasa sakitnya, pemaafan tetap dapat dipraktikkan.

Dalam salah satu penelitiannya, Dr.Frederic melibatkan siswa berusia 18 hingga 30 tahun untuk mengikuti pelatihan pemaafan dan menyelesaikan masalah pribadi.

Dia pun mewawancarai partisipan sebelum dan sesudah pelatihan. Hasilnya proses pemaafan mampu membantu seseorang untuk merasakan lebih sedikit sakit hati, partisipan juga mengungkapkan bahwa mereka akan mempelajari teknik untuk memaafkan kebencian yang spesifik dan lebih umum.

Hasil penelitian ini menunjukkan vahwa memaafkan seseorang dapat meningkatkan kesehatan psikologis dan fisiologis. Tak hanya itu memaafkan juga dapat mengarahkan individu menjadi lebih kuat secara emosional, memiliki kepercayaan diri yang lebih besar dan semakin optimis.

Lebih lanjut Dr.Frederic juga menyimpulkan bahwa memaafkan baik untuk masalah sehari-hari maupun dendam jangka panjang menawarkan penyembuhan fisik, emosional, dan spiritual yang berkepanjangan.