<p>Kota New York, AS. / Pixabay</p>
Dunia

Lebih Lambat dari Perkiraan, Pertumbuhan Ekonomi Amerika Serikat Kuartal II-2021 Capai 6,5 Persen

  • Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan pertumbuhan ekonomi di Negeri Paman Sam pada kuartal II-2021 sebesar 6,5% year on year (yoy). R
Dunia
Muhamad Arfan Septiawan

Muhamad Arfan Septiawan

Author

JAKARTA – Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) melaporkan pertumbuhan ekonomi di Negeri Paman Sam pada kuartal II-2021 sebesar 6,5% year on year (yoy). Realisasi itu lebih rendah dibandingkan konsensus ekonom yang mencapai 8,5% yoy.

Mengutip CNBC, Produk Domestik Bruto (PDB) Amerika Serikat pada kuartal II-2021 tercatat berada di level US$19,4 triliun. Meski begitu, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 ini masih lebih baik dibandingkan kuartal I-2021 yang sebesar 6,3%.

Pengamat Action Economics Mike Englund menyatakan adanya gangguan rantai pasokan akibat varian delta menjadi variabel utama yang menahan laju pertumbuhan ekonomi AS. Dirinya pun memprediksi lonjakan inflasi AS bakal kembali surut akibat lonjakan kasus COVID-19.

Inflasi AS pada kuartal II-2021 ini berada di posisi 6,4%. Angka ini merupakan rekor tertinggi sejak 1983. Meski begitu, lonjakan indeks harga konsumen ini diperkirakan kembali menyusut seiring pasar tenaga kerja yang kembali lesu dan gangguan bisnis dari lonjakan kasus COVID-19.

Mike memproyeksikan ekonomi AS pada tahun ini akan parkir di angka 6,1%. Proyeksi itu lebih rendah dibandingkan target dari bank sentral The Fed di kisaran 6,8%-7,3%.

“Gangguan rantai pasok membuat batas kecepatan itu sedikit lebih rendah dari dugaan,” ucap Mike, Jumat, 30 Juli 2021.

Sebelumnya, The Fed telah mengumumkan suku bunga acuan tetap berada di level 0%-0,25%. Keputusan ini diambil setelah melihat indikator makro ekonomi di Amerika Serikat yang masih belum pulih seutuhnya.

The Fed bakal mempertahankan alokasi pembelian obligasi sebesar US$120 miliar per bulan. Meski The Fed berikan stimulus jumbo, nyatanya pemerintah AS justru mencatatkan penurunan belanja pemerintah non-pertahanan sebesar 10,4%.