Penemuan Struktur Kayu Tertua
Sains

Lebih Tua dari Homo Sapiens, Peneliti Temukan Struktur Kayu Berusia 476.000 Tahun

  • Batang kayu ini adalah bukti bahwa spesies manusia sebelum Homo sapiens memiliki kemampuan teknologi yang jauh lebih maju daripada yang kita perkirakan sebelumnya.
Sains
Muhammad Imam Hatami

Muhammad Imam Hatami

Author

JAKARTA- Para arkeolog yang melakukan penelitian di tepian Sungai Kalambo, Zambia, dekat air terjun tertinggi kedua di Afrika, telah membuat temuan yang mengejutkan. Mereka telah menggali dua batang pohon willow yang telah dipotong, dibentuk, dan disatukan hampir setengah juta tahun yang lalu.

Temuan ini berusia kurang lebih  sekitar 476.000 tahun, menjelaskan bahwa manusia prasejarah jauh lebih canggih daripada yang pernah kita bayangkan. Batang kayu ini adalah bukti bahwa spesies manusia sebelum Homo sapiens memiliki kemampuan teknologi yang jauh lebih maju daripada yang kita perkirakan sebelumnya. 

Salah satu hal yang membuat temuan ini sangat mengesankan adalah bahwa fosil Homo sapiens tertua diketahui berasal dari sekitar 300.000 tahun yang lalu. 

Struktur kayu yang ditemukan merupakan contoh karya manusia tertua yang diketahui. Kayu-kayu yang ditemukan di sekitar Air Terjun Kalambo ini terawetkan dengan baik oleh air yang menggenang di lokasi tersebut. Sedimen tanah liat di sekitarnya menciptakan lingkungan bebas oksigen yang mencegah pembusukan.

Artefak-artefak ini, menurut para peneliti, mencerminkan bahwa manusia purba tidak hanya berkelana untuk berburu dan mengumpulkan sumber daya seperti yang sebelumnya didefinisikan. Sebaliknya, pengerjaan struktur pohon yang rumit perlu keterampilan, peralatan, dan perencanaan yang tepat menunjukkan bahwa pembuatnya mungkin tinggal di lokasi tersebut untuk waktu yang lama.

Temuan ini juga mengungkapkan kemampuan kognitif manusia purba yang lebih besar daripada yang kita pikirkan, tidak hanya berdasarkan peralatan batu yang telah ditemukan sebelumnya. Kemampuan untuk memodifikasi kayu dengan cara yang rumit adalah bukti nyata bahwa mereka memiliki pemikiran abstrak dan kreativitas yang diperlukan untuk menciptakan struktur kayu.

Penemuan ini membuka jendela baru dalam pemahaman kita tentang evolusi manusia dan perkembangan teknologi di masa lalu. Hal ini adalah tonggak bersejarah yang menggugah rasa ingin tahu kita tentang sejarah manusia dan kecerdasannya yang luar biasa.