Lee Dayeon Aktivis K Pop Tembus Daftar BBC 100 Women, Menginspirasi Aksi Iklim Global
- Penggemar K-pop dan aktivis lingkungan dari Kpop4Planet, Lee Dayeon, terpilih dalam daftar BBC 100 Women tahun ini sebagai salah satu dari 28 Pionir Iklim menjelang konferensi iklim COP 28.
Hiburan
JAKARTA - Penggemar K-pop dan aktivis lingkungan dari Kpop4Planet, Lee Dayeon, terpilih dalam daftar BBC 100 Women tahun ini sebagai salah satu dari 28 Pionir Iklim menjelang konferensi iklim COP 28.
Asal tahu saja,bBBC 100 Women merupakan seri tahunan dari BBC yang menampilkan 100 perempuan inspiratif dan berpengaruh di seluruh dunia. Lee, yang berasal dari Korea Selatan, dipilih karena kontribusinya bersama Kpop4Planet sebuah platform digital dan gerakan global yang mendorong penggemar K-pop untuk beraksi terhadap perubahan iklim.
Sejak diluncurkan pada tahun 2021, Lee dan timnya telah mengorganisir kampanye yang memotivasi ribuan penggemar K-pop di seluruh dunia. “Krisis iklim dapat menjadi hal yang berat untuk dipikirkan. Namun saya memiliki harapan untuk berjuang melawan krisis iklim bersama dengan penggemar K-pop yang disatukan oleh kekuatan budaya di lintas negara, agama, etnis, dan kebangsaan,” ungkap Lee dalam keterangan resmi yang diterima TrenAsia pada Kamis, 23 November 2023.
- Orangtua Wajib Tahu, Bayi Empat Bulan Sudah Paham Lingkungan Sekitar
- Perlunya Peran Masyarakat dalam Strategi Transisi Energi di Wilayah Penghasil Batu Bara
- Drama OpenAI, Sam Altman Kembali sebagai CEO Usai Pemecatan Kontroversial
Dalam dua tahun terakhir, Kpop4Planet telah menginisiasi 8 kampanye dan mendapat dukungan dari lebih dari 57.000 partisipan dari lebih dari 150 negara. Lee terpilih bersama dengan generasi muda lainnya, termasuk Qiyun Woo, Sagarika Sriram, dan Sophia Kianni, berkat kontribusi signifikan mereka terhadap gerakan iklim.
Salah satu kampanye terobosan Kpop4Planet adalah ‘No K-pop on a Dead Planet’, yang mengadvokasi keberlanjutan iklim di industri K-pop. Kampanye ini memusatkan perhatian penggemar pada keberlanjutan perusahaan dan mendorong idola K-pop seperti J-hope dari BTS untuk beralih ke album digital.
Kritisi Hyundai
Dalam kampanye ‘Streaming Heating Melting’, Kpop4Planet mendorong layanan streaming musik terkemuka di Korea Selatan, Melon. Penggemar menuntut Melon untuk mengumumkan rencana penggunaan energi baru terbarukan (EBT) sebagai sumber utama fasilitasnya, terutama untuk pusat data yang konsumsi energinya tinggi.
Hal itu tercermin dari aksi Kpop4Planet menantang raksasa otomotif Korea Selatan, Hyundai, untuk menarik diri dari Memorandum of Understanding (MOU) pembelian aluminium ‘ramah lingkungan’ dengann salah satu perusahaan tambang di Indonesia.
Aluminium dari smelter batu bara tersebut diyakini dapat mempengaruhi citra Hyundai sebagai produsen mobil listrik ramah lingkungan yang telah dikenal melalui kolaborasinya dengan BTS dan dianggap sebagai tindakan ‘greenwashing’.
Melalui kampanye ‘Hyundai, Drop Coal’, Kpop4Planet bersama BTS ARMY Indonesia (BTS AHC) mendesak Hyundai untuk memenuhi komitmen iklimnya mencapai netralitas karbon pada 2045 dengan menarik diri dari pembelian aluminium yang diproduksi oleh smelter yang menggunakan energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara baru.
Mereka mendorong Hyundai untuk menggunakan aluminium yang diproduksi menggunakan sumber energi terbarukan seperti energi matahari dan angin.“Kami tidak akan pernah menyerah dan akan terus berkomitmen untuk membela keadilan iklim bersama,” tutup Lee.