<p>Layar pergerakan Indek Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu, 14 Oktober 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di atas 5.000 dan parkir di zona hijau dengan menguat 0,85 persen ke level 5.176,099 pada akhir sesi. Sebanyak 213 saham menguat, 217 terkoreksi, dan 161 stagnan, IHSG mengalami penguatan seiring dengan sentimen Omnibus Law dan langkah Bank Indonesia untuk pemulihan ekonomi. Selain itu, rencana merger bank BUMN syariah turut mendorong saham-saham perbankan lainnya, dan mengisi jajaran top gainers hari ini. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Legit! IHSG Menghijau, ANTM Cuan 12,23% Transaksi Antam Tembus Lagi Rp1 Triliun

  • PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menjadi saham paling banyak meneguk cuan dengan kenaikan 115 poin atau 12,23% ke level Rp1.055 per lembar dengan transaksi tembus Rp1,1 triliun.

Industri

Fajar Yusuf Rasdianto

JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil menguat 22,91 basis poin atau 0,44% ke posisi 5.126,33 pada penutupan perdagangan Senin, 19 Oktober 2020. Pertambangan dan finansial lagi-lagi menjadi sektor pengerek IHSG dengan kenaikan masing-masing 1,43% dan 1,07%.

Seiring dengan itu, indeks saham di LQ45 juga turut mengalami penguatan 0,89%. Pun demikian dengan saham-saham lapis kedua di indeks IDX SMC Liquid yang naik 1,21%.

Sepanjang perdagangan, investor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan total transaksi Rp8,59 triliun. Dengan 214 saham bergerak menguat, 296 tidak bergeser, sisanya 202 emiten terpantau melemah.

PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (ANTM) menjadi saham paling banyak meneguk cuan dengan kenaikan 115 poin atau 12,23% ke level Rp1.055 per lembar dengan transaksi tembus Rp1,1 triliun. Disusul saham PT Karya Bersama Anugerah Tbk (KBAG) yang turut melesat 11,29% atau 7 poin ke posisi Rp69 per lembar.

Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi menilai, menjulangnya saham-saham pertambangan ini ditopang oleh katalis positif dari pengesahan Undang-undang Cipta Kerja (Ciptaker) alias omnibus law. Dalam Pasal 128A aturan sapu jagat ini disebutkan bahwa peningkatan nilai tambah batu bara bakal diberi insentif berupa royalti 0%.

“UU Cipta Kerja Omnibus law dikabarkan menjadi katalis positif bagi emiten pertambangan di mana Pasal 128A menyebutkan kegiatan peningkatan nilai tambah batu bara dapat berupa pengenaan royalti 0 persen,” tulis Lanjar dalam riset harian yang diterima TrenAsia.com, Senin 19 Oktober 2020.

Gedung BUMN PT Aneka Tambang (Persero) Tbk alias Antam / Facebook @OfficialAntam
Investor asing

Sementara itu, investor asing rupanya masih terus melanjutkan tren jual bersih (net foreign sell/NFS). Hari ini, nilai jual bersih asing mencapai Rp394,78 miliar. Dengan demikian, NFS sejak awal tahun sudah menyentuh angka Rp46,93 triliun.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) menjadi yang paling banyak dilego asing dengan nilai Rp284,8 miliar. Didampingi dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) sebesar Rp70,7 miliar.

Sebaliknya, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) menjadi saham yang paling banyak diberkahi aksi jual bersih asing (net foreign buy/NFS) dengan nilai Rp63,7 miliar. Disusul saham PT Astra International Tbk (ASII) dengan NGS sebesar Rp44 miliar.

Lanjar menyebut, kenaikan saham dari ASII sendiri dipicu oleh sentimen positif dari bertumbuhnya penjualan mobil grup Astra sejak tiga bulan terakhir.

“Kenaikan penjualan secara bulanan pada September 2020 melanjutkan tren kenaikan bulanan penjualan mobil grup Astra di pasar domestik sejak bulan Juni 2020,” kata dia. (SKO)

Berikut 10 Saham Paling Untung 19 Oktober 2020:
  • ANTM: 12,23%
  • KBAG: 11,29%
  • TINS: 6,83%
  • WIIM: 6,67%
  • BSDE: 6,29%
  • SSIA: 5,36%
  • INCO: 4,04%
  • CTRA: 3,87%
  • PWON: 3,57%
  • PGAS: 3,4%
Berikut 10 Saham Paling Buntung 19 Oktober 2020:
  • ESIP: 6,72%
  • JSKY: 6,48%
  • PURA: 5,07%
  • AGRO: 4,48%
  • BMTR: 2,59%
  • DOID: 2,34%
  • TBIG: 2,03%
  • TOWR: 1,95%
  • GGRM: 1,88%
  • MNCN: 1,86%