Lego Seluruh Kepemilikan Petrosea, Saham Indika Energy (INDY) Stonks tapi PTRO Zonk!
- Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) melesat hingga 22,42% atau 500 poin menuju harga Rp2.730 per lembar menjelang penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 1 Maret 2022.
Pasar Modal
JAKARTA – Saham PT Indika Energy Tbk (INDY) melesat hingga 22,42% atau 500 poin menuju harga Rp2.730 per lembar menjelang penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa, 1 Maret 2022.
Reli saham yang dicatatkan emiten miliki konglomerat Lasmono Sudwikatmono tersebut diperkirakan bakal terus berlangsung dan berpotensi mengalami auto reject atas (ARA) pada akhir perdagangan sore nanti atau dapat stonk!.
Seperti diketahui, Stonk sendiri merupakan istilah yang digunakan dalam meme di Indonesia. Di mana, meme tersebut diikuti dengan gambar ilustrasi orang dengan gambar grafik panah ke atas yang mengambarkan keuntungan, kenaikan atau keinginan yang besar.
- Warga Ukraina di Luar Negeri Siap Pulang Kampung Bela Tanah Air Mereka
- Warga Ukraina Mulai Mengungsi, Pria Berusia 18 Sampai 60 Tahun Bertahan
- Ukraina Bersedia Negosiasi dengan Rusia di Belarusia
Sementara itu, fenomena kenaikan saham INDY terjadi pascaperseroan melepas seluruh kepemilikan sahamnya di PT Petrosea Tbk (PTRO) kepada PT Caraka Reksa Optima (CARA). Total seluruh kepemilikan saham yang dilepas INDY kepada CARA yakni sebanyak 704.014.200 lembar saham atau setara 69,80% kepemilikan saham PTRO.
INDY dan CARA telah menandatangani suatu perjanjian jual beli saham bersyarat sehubungan dengan rencana penjualan seluruh saham milik perseroan di PTRO kepada CARA pada tanggal 18 Februari 2022 dengan tanggal efektifnya pada 25 Februari 2022.
Adapun, valuasi yang disepekati untuk seluruh saham di PTRO adalah sebesar US$210 juta. Dengan demikian, perkiraan nilai penjualan dari rencana transaksi yang dilakukan itu adalah sebesar US$146,58 juta atau setara dengan Rp2,09 triliun (asumsi kurs Rp14.300 per dollar Amerika).
Sekretaris Perusahaan Indika Energy, Adi Pramono menerangkan dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonsia (BEI) bahwa transaksi yang dilakukan merupakan upaya dari perusahaan untuk melakukan diversifikasi.
“Rencana transaksi ini merupakan langkah strategis Perseroan sebagai salah satu strategi diversifikasi perseroan,” ujarnya, dikutip Selasa, 1 Maret 2022.
Penyelesaiaan transaksi yang dilakukan itu juga tunduk kepada pemenuhan beberapa persyaratan pendahuluan sebagimana yang diatur dalam PPJB (perjanjian pengikatan jual beli). Termasuk di antaranya adalah penentuan nilai wajar oleh penilai independen.
Setelah adanya transaksi, PTRO sudah tidak lagi menjadi anak perusahaan dari Indika Energy. Sejalan dengan hal tersebut, laporan keuangannya pun juga tidak lagi dikonsolidasikan ke perseroan.
Pada kesempatan yang sama, saham PTRO justru terkoreksi 1,77% ke level harga Rp2.770 per lembar. Saat ini, PTRO mencatatkan kapitalisasi pasar mencapai Rp2,79 triliun.