Ilustrasi penerbitan surat utang korporasi atau obligasi di pasar saham. Ilustrator: Deva Satria/TrenAsia
Pasar Modal

Lelang SBN Perdana Pemerintah di Awal 2023 Sepi Peminat, Ini Alasannya

  • “Ada juga yang wait and see karena tahun politik, khawatir ada kebijakan yang berubah cepat," kata Bhima kepada TrenAsia.com, Rabu, 4 Januari 2022.
Pasar Modal
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Pemerintah mengantongi penawaran masuk sebesar RP28,31 triliun dari lelang tujuh seri surat berharga negara (SBN) pada 3 Januari 2023 lalu. Lelang SBN perdana di awal tahun 2023 ini tergolong sepi peminat, karena hanya kelebihan penawaran (oversubscribed) 1,23 kali dari target indikatif Rp23 triliun. 

Padahal lazimnya, pemerintah mengantongi oversubsrcibed 2-4 kali setiap melelang SBN. Apa penyebabnya? 

Direktur Eksekutif Celios (Center for Economic dan Law Studies) Bhima Yudhistira menilai investor global saat ini masih mewaspadai dampak resesi yang bisa membuat kondisi fiskal Indonesia terganggu, misalnya defisit fiskal melebar dan beban bunga utang yang cukup tinggi bagi APBN. 

Selain itu, masih ada investor yang wait and see menunggu penyesuaian kupon SBN dengan bunga yang lebih tinggi, karena spread antara suku bunga BI dan Fed rate menyempit. 

“Ada juga yang wait and see karena tahun politik, khawatir ada kebijakan yang berubah cepat," kata Bhima kepada TrenAsia.com, Rabu, 4 Januari 2022.

Chief Economist Bank Permata Josua Pardede menambahkan,  salah satu penyebab masih lemahnya risk-appetite di lelang SBN kemarin di antaranya adalah terkait sentimen risk-off di pasar keuangan global yang masih mendominasi sentimen sejak akhir tahun lalu.

Sentimen risk-off didorong oleh kekhawatiran resesi global akibat tingginya kasus COVID-19 di China serta perlambatan ekonomi di kawasan Eropa dan juga AS. 

“Selain itu demand yang rendah juga bisa diakibatkan oleh masih liburnya beberapa pasar global di tanggal 2 Januari 2023, sehingga para investor asing masih belum banyak melakukan transaksi pada saat lelang," kata Josua kepada TrenAsia.com

Seperti diketahui, pada Selasa, 3 Januari 2023 pemeirntah melelang 7 seri SBN. Adapun profil bunga dan tenor ketujuh seri tersebut adalah new issuance SPN seri SPN03230405 (Diskonto, 5 April 2023), new issuance SPN seri SPN12240104 (Diskonto, 4 Januari  2024).

Lalu lima seri lainnya reopening yakni SBN seri FR0095 (6,375%, 15 Agustus 2028), SBN seri FR0096 (7%, 15 Februari 2033), SBN seri FR0098 (7,125%, 15 Juni 2038), SBN seri FR0097 (7,125, 15 Juni 2043) dan SBN seri FR0089 (6,87500%,15 Agustus 2051).