Ilustrasi Pemerintah melalui Kementerian Keuangan menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) untuk membiayai APBN / Infografis: Deva Satria
Industri

Laris Manis hingga Rekor Tertinggi, Lelang Surat Utang Negara Tembus Rp107,7 Triliun

  • Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Selasa, 3 Agustus 2021, oversubscribed menebus rekor tertinggi sepanjang tahun dengan total pemesanan Rp107,7 triliun.
Industri
Fachrizal

Fachrizal

Author

JAKARTA - Lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan pada Selasa, 3 Agustus 2021, oversubscribed menebus rekor tertinggi sepanjang tahun dengan total pemesanan Rp107,7 triliun. Bahkan, lelang ini menjadi yang tertinggi kedua sepanjang sejarah.

Berdasarkan keterangan resmi DJPPR Kemenkeu, lelang SUN ini dibuka untuk seri SPN12211007 (reopening), SPN12220707 (new issuance), FR0090 (new issuance), FR0091 (new issuance), FR0088 (reopening), FR0092 (new issuance) dan FR0089 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia. Dari total penawaran yang masuk Rp107,7 triliun, pemerintah menyerap Rp34 triliun.

Untuk seri SPN12211104, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,8215%.

Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 4 November 2021 mencapai Rp9,91 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,8% dan imbal hasil tertinggi 3,15%.

Untuk seri SPN12220527, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 3,12050%.

Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 27 Mei 2022 mencapai Rp8,25 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 3,09% dan imbal hasil tertinggi 3,35%.

Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp10,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,21786%.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2027 mencapai Rp26,31 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,19% dan imbal hasil tertinggi 5,4%.

Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp12,35 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,27853%.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2032 mencapai Rp39,57 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,25% dan imbal hasil tertinggi 6,5%.

Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,29817%.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036 mencapai Rp4,3 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,25% dan imbal hasil tertinggi 6,43%.

Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,6 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,91989%.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042 mencapai Rp16,67 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,88% dan imbal hasil tertinggi 7,25%.

Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,87983%.

Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 mencapai Rp2,74 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,82% dan imbal hasil tertinggi 7,00%.

Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-Agustus 2021 mencapai Rp472,24 triliun.