Jokowi menyampaikan pidato kenegaraan Nota Keuangan di Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.
Makroekonomi

Lengkap, Ini Asumsi Makro dan Postur APBN 2024

  • Presiden Jokowi menyampaikan  atas Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2023-2024.

Makroekonomi

Debrinata Rizky

JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyampaikan  Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RUU APBN) Tahun Anggaran 2024 beserta Nota Keuangannya pada Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR RI Tahun Sidang 2023-2024.

Jokowi menyampaikan, asumsi makro untuk pertumbuhan ekonomi 2024 diajukan sebesar 5,2%. Target ini lebih rendah dibandingkan pada tahun 2023 yakni 5,3%. Target pertumbuhan 2024 juga lebih kecil dibandingkan realisasi pada 2022 yang tercatat 5,31%.

”Pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473,0 triliun, serta hibah sebesar Rp0,4 triliun,” katanya di DPR RI pada Rabu, 16 Agustus 2023.

Asumsi makro untuk nilai tukar rupiah diajukan Rp15.000 per dolar AS. Sementara, rata-rata suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun diajukan sebesar 6,7%. Asumsi untuk harga minyak mentah Indonesia (ICP) diajukan sebesar US$80 per barel.

Di sisi lain, lifting minyak dan gas bumi diperkirakan masing-masing mencapai 625 ribu barel per hari dan 1,03 juta barel setara minyak per hari.

Harapannya stabilitas ekonomi makro akan terus dijaga. Termasuk dalam situasi kondusif dan damai pada Pemilu dan Pilkada Serentak 2024 mendatang.

Berikut Postur dan Asumsi Makro 2024 :

Pertumbuhan ekonomi 5,2%.
Laju inflasi : kisaran 2,8%
Nilai tukar Rupiah : sekitar Rp15.000 per dolar AS.
Tingkat Bunga SBN 10 tahun 6,7%.
Asumsi harga minyak mentah Indonesia US$80 per barel.
Lifting minyak bumi sebesar 625 ribu barel per hari.
Lifting gas sebesar 1,03 juta barel setara minyak per hari.

Postur RAPBN 2024 :

Pendapatan negara : Rp2.781,3 triliun
Perpajakan : Rp2.307,9 triliun
PNBP : Rp474 triliun
Hibah : Rp0,4 triliun
Belanja negara : Rp3.304,1 triliun
Belanja pemerintah pusat : Rp2.446,5 trilun
Transfer ke daerah Rp857,6 trilun
Keseimbangan primer : Rp25,5 triliun
Defisit :2,29
Pembiayaan : 522,8