<p>Club Lucy in The Sky milik PT Lima Dua Lima Tiga Tbk di kawasan SCBD Jakarta / Manual.co.id</p>
Industri

Lepas Lawless Burger, Lucy in The Sky Milik Wulan Guritno Kerja Sama dengan LOSIDA

  • Emiten pengelola Lucy in The Sky, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) bakal menggandeng Lokal Sintesa Darma (LOSIDA) sebagai penanggung jawab penuh atas pengelolaan dapur.
Industri
Drean Muhyil Ihsan

Drean Muhyil Ihsan

Author

JAKARTA – Emiten pengelola Lucy in The Sky, PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY) mengumumkan bakal menggandeng Lokal Sintesa Darma (LOSIDA) sebagai penanggung jawab penuh atas pengelolaan dapur perseroan.

Hal ini sekaligus mengakhiri kerja sama perseroan dengan Lawless Burger yang akan berlaku pada 1 Oktober 2021. Nantinya, LOSIDA akan membawa brand, Pizzza Dealer, untuk berkolaborasi permanen dengan membuka unit Pizzza Dealer di setiap gerai Lucy in the Sky dan Lucy by the Beach. 

LOSIDA sendiri dibentuk pada tahun 2012 oleh Dito dan Heru Kartowisastro bersama dengan Sebastian Subakti untuk menaungi unit usaha pertama mereka pada waktu itu, Taco Local. Saat ini, LOSIDA menaungi beberapa buah unit usaha restoran dan bar antara lain Pizzza Dealer, Taco Local Restaurant, Cosmic Dog, El Sid Coffee Sandwich, Pelaspas Communal Space, dan Slits Bar. 

Melalui kolaborasi tersebut, Sekretaris Perusahaan Lima Dua Lima Tiga, Ratna Sari Ismianti meyakini sinergi keduanya akan berjalan dengan baik ke depannya. Terutama di tengah tantangan pandemi COVID-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.

Menurutnya, terjadi perubahan pada industri Food and Beverages (FnB) atas berlakunya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga saat ini. Di mana, masyarakat perlu memenuhi segala aturan dari pemerintah terkait protokol kesehatan.

Semua masyarakat diwajibkan untuk mempunyai aplikasi PeduliLindungi. Para pelanggan harus melakukan scan QR code dari PeduliLindungi, yang di dalam aplikasi tersebut memperlihatkan masyarakat sudah melaksanakan vaksinasi.

Saat ini pemberian vaksin kepada masyarakat di Jakarta dan sekitarnya sudah mencapai 111,1%, penerima vaksinasi. Bagi Ratna, hal ini dapat memberikan angin segar bagi para pelaku usaha di sektor FnB untuk pulih dan mengembangkan usahanya. 

“Perseroan meyakini, industri FnB tidak hanya pulih, namun mampu tumbuh pesat dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian Indonesia,” ucap dia melalui siaran pers, Kamis, 30 September 2021.

Di lantai Bursa, saham LUCY tampak berupaya keluar dari katogori saham gocapan setelah berhasil merangkak 3,51% ke level harga Rp59 per lembar menjelang penutupan perdagangan hari ini. Kendati begitu, nilai saham LUCY masih berada di bawah harga IPO-nya di harga Rp100 per lembar.