Seni Lukis
Gaya Hidup

Lepas Stresmu dalam Lukisan

  • Menggambar merupakan bentuk ekspresi diri dan ekspresi emosional seseorang

Gaya Hidup

Muhammad Imam Hatami

JAKARTA- Melukis merupakan salah satu bentuk karya seni paling awal dalam sejarah umat manusia. Manusia kuno melukiskan gambar secara visual diatas batu, dinding gua, dan tempat lain.

Julia Balchin, kepala sekolah Royal Drawing School, London , mengungkapkan  "Sebagai seorang anak, bahkan sebelum Anda dapat berbicara, atau berjalan atau membaca, Anda dapat menggambar. sering kali ini adalah cara pertama kami mengekspresikan diri" ujar Julia seperti dikutip TrenAsia dari BBC Internasional Rabu, 7 Juli 2023.

Julia menambahkan pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan menggambar dalam dirinya. Menggambar merupakan bentuk ekspresi diri dan ekspresi emosional seseorang. Dengan menggambar seseorang secara tidak sadar meenyalurkan emosi dalam dirinya dengan cara positif.

Dalam sejarah manusia terdapat banyak seniman dengan karya besar yang telah dikenang selama berabad abad. Sebut saja karya seni “Monalisa” Leonardo Davinci yang dipuja hingga kini. Tak kalah dengan seniman luar negeri, Indonesia sendiri punya Raden Saleh yang melegenda hingga kini.

Bagi Sebagian orang melukis adalah cara untuk menghilangkan stress, menghindarkan dari tekanan hidup, dan membuat rileks. Mengurangi stress dengan melukis dapat bermanfaat untuk mengurangi resiko penyakit mental.

Roger Malbert, seniman  kurator dan penulis seni kontemporer menggambarkan melukis akan mengajarkan anda melihat dunia secara berbeda. “Menggambar dapat membuat Anda berhubungan dengan dunia, dan diri Anda sendiri, dan dapat mengubah cara Anda melihat sesuatu”, ungkap Roger Malbert dikutip TrenAsia.com.

Malbert mengungkapkan menggambar dan melukis merupakan salah satu bentuk terapi ringan."Ketika menggambar, saya menemukan waktu untuk berkonsentrasi duduk di lingkungan alami, menggambar mampu meningkatkan suasana hati" tambah Robert. 

Artis illustrator asal inggris Charlie Mackesy mulai menggambar dengan rutin pada usia 19 tahun, setelah sahabatnya tewas dalam kecelakaan mobil. "Saya mulai menggambar sebagai semacam reaksi Forrest Gump terhadap trauma," Ujarnya seperti dikutip TrenAsia.com. Charlie telah menerbitkan karyanya tahun 2019, The Boy, the Mole, the Fox and the Horse, karya  Charlie telah menarik banyak penggemar dengan gambar-gambar pedih dan cerita tentang kehidupan dan persahabatan.