Letusan Gunung Bawah Laut Sebabkan Tsunami Menerjang Sejumlah Negara
- ebuah gunung bawah laut Hunga Ha'appai yang berada di Pasifik Selatan meletus pada Sabtu 15 Januari 2021 memunculkan gelombang tsunami hingga 1,2 meter yang menjalar hingga jauh.
Nasional
JAKARTA-Sebuah gunung bawah laut Hunga Ha'appai yang berada di Pasifik Selatan meletus pada Sabtu 15 Januari 2021 memunculkan gelombang tsunami hingga 1,2 meter yang menjalar hingga jauh.
Ibu kota Tonga, Nuku'alofa yang berjarak sekitar 40 mil (65 kilometer) selatan gunung berapi bawah laut menjadi daerah paling parah karena hantaman tsunami tersebut. gelombang tinggi juga menjalar hingga Selandia Baru dan Amerika Serikat.
Di Tonga dilaporkan ombak menerjang garis pantai Nuku'alofa, ibu kota Tonga dan mengalir ke jalan-jalan pesisir dan membanjiri properti. Ribuan orang mengungsi karena tsunami tersebut. Air laut bahkan mencapai istana Tonga menjadikan Raja Tupou VI juga dievakuasi dari istana kerajaan.
Gelombang tsunami dilaporkan juga mulai menjalar di beberapa negara pasifik. Bahkan, gelombang itu pun telah mencapai Jepang dan Amerika Serikat, dan Selandia Baru.
- Kominfo Pastikan Jaringan Telekomunikasi untuk MotoGP Mandalika Siap 100 Persen
- Kenapa Balaclava Kembali Menjadi Tren Fesyen?
- Restoran Gokana Siap Debut Di Bursa Lewat IPO, Simak Profil Champ Resto
AFP melaporkan gelombang sekitar 1,2 meter melanda sepanjang pantai Pasifik Jepang dengan gelombang peringatan Badan Meteorologi Jepang setinggi tiga meter yang mungkin terjadi. Di Selandia Baru, lebih dari 2.300 kilometer dari Tonga, 120 orang dievakuasi dari daerah pesisir utara dan beberapa perahu hancur ketika gelombang besar menabrak marina.
Pantai Bondi di Sydney, Australia dievakuasi beberapa saat sebagai tindakan pencegahan. Tak hanya itu, di California, jalan-jalan pesisir di Santa Cruz terendam air dan ditutup untuk lalu lintas.
Sementara di Pago Pago, ibu kota Samoa, dilaporkan gelombang tsunami mencapai tinggi kurang lebih sama sekitar 0,7 meter.
Letusan Gunung Hunga Ha'appai, yang menimbulkan abu vulkanik hingga 17 kilometer ke udara. Survei Geologi Amerika mencatat letusan itu dengan gempa berkekuatan 5,8 pada kedalaman nol.
Ilmuwan yang juga seorang dosen di Sekolah Geologi Universitas Otago, Selandia Baru, Marco Brenna, menggambarkan dampak letusan masih relatif ringan tetapi mengingatkan potensi letusan lain dengan dampak yang jauh lebih besar masih menghantui
"Ada reservoir magma di kedalaman 5 hingga 6 km yang telah memotori letusan sebelumnya, dan kemungkinan peristiwa yang sedang berlangsung juga diprakarsai oleh reservoir yang sama," katanya.
Aktivitas gunung api bawah laut Tonga itu sendiri dilaporkan telah meningkat sejak 20 Desember 2021. Namun kemudian, aktivitas dinyatakan menurun atau berhenti pada Selasa 11 Januari 2022.
Letusan kedua terjadi pada Sabtu 15 Januari 2022 pukul 17.26 waktu setempat. Badan Meteorologi Australia mencatat gelombang tsunami setinggi 1,2 meter di dekat Nuku'alofa pada pukul 17.30 waktu setempat.
Belum ada laporan jumlah korban akibat tsunami ini karena saluran komunikasi ke Tonga terputus karena tsunami.