Lewat FAO PBB, Jepang Berikan Bantuan Senilai Rp254 Miliar untuk Pulihkan Ekspor Gandum Ukraina
- Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB menerima bantuan dana dari Jepang untuk mengatasi masalah penyimpanan gandum di Ukraina.
Dunia
ROMA - Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) PBB menerima bantuan dana dari Jepang untuk mengatasi masalah penyimpanan gandum di Ukraina.
Bantuan sebesar US$17 juta atau setara Rp254,8 miliar (asumsi kurs Rp14.987,80 per dolar AS) ini juga diharapkan dapat meningkatkan ekspor Ukraina.
Bantuan ini diterima FAO di tengah krisis gandum dan juga harga pangan yang kian meroket akibat perang. Nantinya, Ukraina akan mampu menyimpan produk panen bulan Juli-Agustus dalam wadah penyimpanan modular, seperti dikutip dari Reuters.
- Vale Indonesia (INCO) Targetkan Produksi Nikel Tumbuh 3 Kali Lipat pada 2025
- IHSG Mencoba Rebound, MNC Sekuritas Jagokan 4 Saham Hari Ini
- Perayaan Hari Kemerdekaan AS yang Meriah Berubah Menjadi Parade Berdarah
Sejak perang dimulai, jalur Laut Hitam di Ukraina terpaksa berhenti beroperasi dan menghentikan ekspor maritimnya sekaligus menahan komoditas. Hasilnya, harga pangan melonjak dan mengakibatkan krisis pangan bagi negara-negara berkembang.
“Memastikan petani dapat melanjutkan produksi, secara aman menyimpan hasilnya, dan mengakses pasar alternatif adalah langkah penting untuk memperkuat keamanan pangan di Ukraina dan memastikan negara yang bergantung pada impor memiliki pasokan gandum yang cukup dengan harga yang sesuai,” ujar Rein Paulsen, Direktur kantor kedaruratan dan ketahanan FAO.
Akibat perang, negara yang pada tahun lalu mengirimkan 44,7 juta ton gandum itu terpaksa melakukan ekspor melalui jalan, sungai, dan rel kereta. Meski begitu, keadaan yang mendesak membuat Ukraina hanya mampu mengangkut gandum sebanyak 2 juta ton saja per bulan.
Dana bantuan yang diterima juga akan digunakan FAO untuk membantu pendanaan bagi rute alternatif pengiriman komoditas ekspor Ukraina.
FAO menyebutkan bahwa Ukraina masih memiliki simpanan 18 juta ton gandum tahun lalu dan minyak sayur yang tertahan. Namun, sekitar 30% lumbung gandum di Ukraina masih dipenuhi oleh hasil panen musim sebelumnya.
Diperkirakan negara eksportir gandum terbesar keempat dunia itu akan memanen 60 juta ton lainnya pada musim ini.