<p>Nasabah melakukan transaksi di salah satu cabang Bank Negara Indonesia (BNI) di Jakarta, Rabu, 23 Juni 2021. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia</p>
Industri

Lewat Kanal Digital, BNI Salurkan Kredit Ekspor Rp26,7 Triliun di 2022

  • Sebagai salah satu anggota himpunan bank milik negara (Himbara), BNI mendapat amanat untuk mengembangkan layanan perbankan di luar negeri atau kerap disebut international banking.
Industri
Yosi Winosa

Yosi Winosa

Author

JAKARTA - Penyaluran kredit ekspor secara digital PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) tumbuh 40,26% sepanjang 2022, dari Rp19,05 triliun menjadi Rp26,72 triliun.

Hal ini seiring pertumbuhan volume trade ekspor UMKM nasabah BNI yang tembus Rp66,21 triliun, naik dari posisi 2021 sebesar Rp24,36 triliun.

Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo menyampaikan, pencapaian tersebut juga tak terlepas dari komitmen BNI dalam bertransformasi ke sistem digital sehingga bisa memberikan layanan yang lebih efisien kepada nasabah.

“Kami terus memperkuat struktur manajemen perseroan untuk bertransformasi ke arah digitalisasi yang mumpuni agar bisa memberi solusi finansial bagi nasabah,” kata Okki dikutip Kamis, 9 Februari 2023.

BNI Xpora ditujukan untuk pelaku UMKM yang ingin meningkatkan kapasitas bisnis. BNI Xpora menawarkan beragam layanan digital yang bisa digunakan oleh pelaku UMKM dari berbagai tingkatan, mulai dari yang masih merintis hingga yang siap memperluas pasar khususnya ekspor.

Melalui BNI Xpora, UMKM bisa mendapatkan pemberdayaan untuk peningkatan kapasitas dan kualitas produksi edukasi penyusunan laporan keuangan. Yang tidak kalah penting yakni dukungan perluasan pemasaran produk melalui business match-making dengan buyer di pasar global.

Okki menambahkan, ke depan perseroan akan melanjutkan fokus dalam pengembangan digitalisasi untuk mempermudah transaksi debitur UMKM yang fokus pada pasar ekspor.

“Arah ke depan kita lebih fokus untuk penguatan digital, dalam hal ini layanan yang lebih baik kepada nasabah,” tambah Okki.

Tambahan informasi, sebagai salah satu anggota himpunan bank milik negara (Himbara), BNI mendapat amanat untuk mengembangkan layanan perbankan di luar negeri atau kerap disebut international banking. 

Perseroan memiliki kantor cabang BNI yang sudah hadir pertama kalinya di Singapura sejak 1955. Perseroan memiliki dua segmen bisnis strategis untuk bisnis internasional yakni UMKM Go Export, dan juga komunitas diaspora.

“BNI ingin membangkitkan UMKM Indonesia di tengah turbulensi ekonomi  global seperti saat sekarang ini. Agresifnya langkah BNI, diharapkan dapat membantu UMKM menikmati renyahnya pasar Internasional,” kata Okki.

Okki menturukan hingga saat ini terdapat sekitar 8 juta diaspora di luar negeri yang berpotensi dilayani oleh BNI. Dari jumlah tersebut sebanyak 4 juta diaspora merupakan pekerja imigran, sedangkan sisanya telah menjadi warga negara asing.