(Dari ki-ka)Direktur Utama GoTo  Andre Soelisty - Komisaris GoTo Agus D.W Martowardojo - Peneliti LPEM dan Asisten Profesor di FEB UI  Prani Sastiono dalam acara Peluncuran Riset LPEM FEB UI di Kantor Pusat Gojek, Jakarta 29 Maret 2023. Foto : Panji Asmoro/TrenAsia
Fintech

Lewat Private Placement, GOTO Peroleh Dana Investasi Senilai Rp2,3 Triliun

  • PT GoTo ojek Tokopedia Tbk (GOTO) memperoleh dana investasi dari lembaga keuangan global bagian Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) dan Franke & Company sebesar US$150 juta setara Rp2,3 triliun.

Fintech

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA – Emiten teknologi PT GoTo ojek Tokopedia Tbk (GOTO) memperoleh dana investasi dari lembaga keuangan global bagian Grup Bank Dunia, International Finance Corporation (IFC) dan Franke & Company sebesar US$150 juta setara Rp2,3 triliun. (Asumsi kurs, Rp15.500 per satu dolar). 

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (03/10/2023), GOTO menjelaskan dana investasi tersebut diperoleh melalui skema Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) lewat private placement sejumlah 17,04 miliar saham Seri A, dengan harga per saham Rp90. 

Seluruh dana tersebut akan diambil bagian oleh Bhinneka Holdings (22) Limited, suatu entitas independen yang didirikan berdasarkan hukum Cayman Islands. Sehingga, perseroan akan memperoleh dana sebesar US$100 juta atau setara Rp1.53 triliun. 

"Bhinneka Holdings memperoleh dana untuk melakukan pengambil bagian atas saham baru perseroan melalui penerbitan suatu instrumen obligasi bersifat ekuitas kepada International Finance Corporation (IFC) dan WAF Investments Cayman LLC, entitas yang dimiliki oleh Franke & Company, sejumlah US$150 juta," tulis manajemen di keterbukaan informasi BEI.

Sesuai dengan keterbukaan informasi private placement sebelumnya, sebanyak 25% dari dana PMTHMETD akan digunakan untuk GOTO, sebesar 15% untuk PT Tokopedia, dan sebesar 15% untuk PT Swift Logistic Solutions, PT Dompet Anak Bangsa sebesar 15%, PT Multifinance Anak Bangsa sebesar 15%, dan PT Multi Adiprakasa Manunggal sebesar 15% dari private placement.

Sebagai informasi, private placement adalah proses di mana emiten menawarkan dan menjual surat berharga secara langsung kepada investor terpilih secara pribadi, tanpa melibatkan penawaran umum. Dalam private placement, emiten menjual saham kepada investor tertentu, seperti investor bermodal besar, bank, perusahaan modal ventura, reksa dana, dana pensiun atau individu yang diakui secara hukum sebagai investor yang memenuhi syarat. 

Komitmen Manajamen GOTO

Direktur Utama Grup GoTo, Patrick Walujo, mengatakan kesepakatan tersebut ini semakin menegaskan komitmen bersama dalam memperluas manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim.

"Kami bangga dapat bermitra dengan IFC, yang merupakan pemimpin di bidang pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan tujuan bersama kedua belah pihak untuk mewujudkan dampak signifikan bagi masyarakat dan bumi," jelas Patrick, dalam siaran pers. 

"Kemitraan ini akan memberikan dukungan lebih lanjut bagi bisnis GoTo seiring langkah kami menjawab kebutuhan para pengguna, termasuk konsumen, mitra pengemudi, dan pedagang, untuk memenuhi kebutuhan dan mewujudkan cita-cita mereka," tambahnya.

Baik GOTO maupun IFC akan berkolaborasi dalam mendorong pendalaman inklusi keuangan di Indonesia, masih ada 97 juta masyarakat berusia dewasa belum atau kurang mendapatkan akses ke layanan perbankan (unbanked). Selain itu, kolaborasi keduanya juga untuk memperkuat dan meningkatkan strategi dan implementasi LST GoTo.

Manajemen GOTO menjelaskan, kemitraan ini juga mencakup komponen non-finansial untuk mendukung perusahaan dalam transisi para mitra pengemudi menuju penggunaan kendaraan listrik, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengintegrasikan berbagai praktik bisnis berkelanjutan untuk mewujudkan bisnis netral karbon.

Sementara itu, IFC Country Manager untuk Indonesia dan Timor-Leste Euan Marshall, mengapresiasi kepemimpinan GOTO yang ditunjukkan melalui komitmen dalam menjawab tantangan perubahan iklim serta kontribusi dalam pembukaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

"Bagi kami, investasi ini menjadi kontribusi penting dalam memperluas upaya-upaya tersebut, dan menegaskan kekuatan yang dimiliki teknologi dan digitalisasi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat di seluruh Indonesia," katanya.

Diketahui IFC merupakan lembaga pembangunan global yang berfokus pada sektor swasta di pasar negara berkembang, di lebih dari 100 negara. Pada tahun fiskal 2023, IFC menginvestasikan US$43,7 miliar atau setara Rp 677 triliun kepada perusahaan swasta dan lembaga keuangan di negara berkembang.

Adapun salah satu yang menjadi syarat investasi IFC adalah perusahaan yang mempunyai prospek untuk untung. Sehingga kemitraan investasi ini menunjukkan kepercayaan IFC kepada GOTO.