Lewat Program Ini, BRI Sukses Dorong 46.700 Pelaku UMKM di Yogyakarta
- Rumah BUMN BRI di Yogyakarta sudah berdiri sejak 2017. Program ini difungsikan sebagai langkah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem.
Fintech
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau (BRI) berkomitmen mendorong industri usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) supaya bisa naik kelas. Salah satunya melalui program Rumah BUMN (RKB) di Yogyakarta, yang kini tercatat memiliki 46.700 anggota.
Rumah BUMN BRI di Yogyakarta sudah berdiri sejak 2017. Program ini difungsikan sebagai langkah kolaborasi BUMN dalam membentuk Digital Economy Ecosystem supaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM tersebut.
Wakil Direktur Utama BRI Catur Budi Harto mengungkapkan bahwa program Rumah BUMN BRI disiapkan membawa UMKM naik kelas melalui pelatihan digital untuk memperluas akses pasar secara online. Untuk itu sangat mengutamakan pelaku industri ini supaya melek digital sehingga lebih bisia mengikuti perkembangan.
- Negara dengan Penduduk Terkaya di Dunia, Tak Disangka Bermuda Nomor Satu!
- Amerika Jadi Sasaran Pertama, TikTok Berencana Bantu Pasarkan Produk China
- Siap-siap IPO, Cinema XXI (CNMA) Patok Harga Rp270 Per Saham
“Melalui Rumah BUMN yang tersebar di Indonesia, BRI mengakselerasi para pelaku UMKM agar go modern, go digital, go online dan go global sehingga tercipta digital economy ecosystem”, jelas Catur dikutip TrenAsia.com dari Antara, Jumat 28 Juli 2023.
Koordinator Rumah BUMN BRI Yogyakarta S. Condro Rini mengaku sangat bangga membantu UMKM melalui Rumah BUMN BRI Yogyakarta (RUBY). Saat ini tercatat ada 46.700 pelaku UMKM yang terdaftar di RUBY. Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 2.500 anggota merupakan anggota aktif.
“Jadi salah satu kebahagiaan juga buat saya pribadi. Ketika nanti dapat laporan dari UMKM kalau dapat undangan pameran dari mana-mana. Dan kami tahu kalau UMKM tersebut merupakan UMKM binaan RUBY. Rumah BUMN dengan supervisi BRI itu menjadi percontohan untuk Rumah BUMN yang disupervisi BUMN lainnya, karena BRI memang yang paling nyata dekat dengan UMKM,” ujarnya.
Naik Kelas
Pria yang akrab disapa Condro sangat menyadari bahwa UMKM adalah tulang punggung ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, ia mendorong semua anggota untuk terus maju dan berkembang ke pasar digital.
“Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM dipaksa untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat naik kelas, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,” terangnya.
Ia menambahkan bahwa RUBY dalam membina UMKM ini menjalankan 4 proses pemberdayaan. Pertama go modern, di mana pelatihan dan pendampingan dilakukan terkait proses membuat brand, branding, pengemasan, standardisasi produk, hingga manajemen bisnis dan akuntansi sederhana.
Kedua go digital yang dalam proses ini pelatihan dan pendampingan dilakukan terkait digitalisasi dasar, aplikasi digital hingga sosial media dasar.Proses ketiga adalah go online, yang dalam prosesnya pelaku UMKM mendapatkan pelatihan dan pendampingan terkait social media ads, marketplace, hingga pembuatan website dan konten digital . Dan terakhir adalah go global di mana UMKM didorong siap ekspor.
“Keempat proses tersebut disesuaikan kebutuhan. Setelah pelatihan atau workshop, mereka buat laporan. Ada UMKM yang benar-benar loyal. Dari awal dia benar-benar tradisional. Kemudian ikut semua pelatihan dan diaplikasikan ke bisnisnya. Dia kasih laporan ikut pameran, business matching dengan instansi terkait itu standar kita untuk melihat bahwa pelatihan kita ada hasilnya dan bermanfaat. Kami pun ada form feed back dari pelaku UMKM yang sudah ikut pelatihan itu,” papar Condro.
Tanggapan Positif
Respon pelaku UMKM pun mayoritas positif melalui form feed back tersebut. Dengan rerata apresiasi hingga di atas 80% atas kesuksesan pelatihan yang diberikan oleh RUBY.
Selain itu diajarkan melek digital, pelaku UMKM juga diajarkan mengenai inklusi keuangan, seperti memberikan akses layanan jasa keuangan dari BRI.
Di sisi lain kesuksesan RUBY pun terlihat dari beberapa UMKM yang berhasil didorong menembuas pasar internasional dengan melakukan ekspor secara konsisten. Namun demikian, membawa UMKM ke pasar global, harus ada upaya kerja sama yang dirajut dengan beberapa kedutaan besar di berbagai negara.
“Karena keberhasilan Rumah BUMN dalam pemberdayaan UMKM ini tidak berdiri sendiri. Ada kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk lintas BUMN,’ pungkas Condro.