Kantor pusat Bursa Efek Indonesia (BEI) di kawasan Senayan, Jakarta. Foto: Ismail Pohan/TrenAsia
Korporasi

Lewati Batas Waktu, 91 Emiten Belum Setorkan Laporan Keuangan 2021

  • Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan rekapan data laporan keuangan emiten berdasarkan batas waktu 9 Mei 2022, yang mana sebanyak 91 emiten tercatat belum memberikan laporan keuangan dan 668 emiten telah menyerahkan ke BEI.
Korporasi
Merina

Merina

Author

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan rekapan data laporan keuangan emiten berdasarkan batas waktu 9 Mei 2022, yang mana sebanyak 91 emiten tercatat belum memberikan laporan keuangan dan 668 emiten telah menyerahkan ke BEI.

Dilansir dari data BEI, sebanyak 759 efek dan perusahaan tercatat, wajib menyerahkan laporan keuangan auditan per 31 Desember 2021 secara tepat waktu.

Kemudian sebanyak 7 emiten memiliki tahun buku berbeda yang mana 2 perusahaan tercatat telah menyampaikan laporan keuangan, dan 5 lainnya belum menyampaikan laporan keuangan dan belum melewati batas waktu. Sedangkan sebanyak 19 emiten tercatat tidak wajib memberikan laporan keuangan, karena melakukan aktivitas pencatatan setelah 31 Desember 2021.

Adapun daftar 91 emiten yang belum menyetorkan laporan keuangan tahun 2021 tersebut ialah  PT Mahaka Media (ABBA), PT Anugerah Kagum Karya Utama Tbk (AKKU), PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY), PT Arthavest Tbk (ARTA), Ratu Prabu Energi (ARTI), PT Anabatic Technologies (ATIC), PT Sepatu Bata Tbk (BATA), PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), PT Bukit Darmo Property Tbk (BKDP), PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk (BOSS), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL), PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA), PT Metro Healthcare Indonesia Tbk (CARE), PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) 

PT Cowell Development Tbk (COWL), PT Citatah Tbk (CTTH), PT Diamond Citra Propertindo Tbk (DADA), PT Dewata Freight International Tbk (DEAL), PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM), PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK), PT Bakrieland Development Tbk (ELTY), PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY), PT Eterindo Wahanatama Tbk (ETWA), Fimperkasa Utama (FIMP), PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC), PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ), PT Aksara Global Development Tbk (GAMA), PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Garuda Maintenace Facility Aero Asia Tbk (GMFI).

PT Golden Plantation Tbk (GOLL), PT Garda Tujuh Buana Tbk (GTBO), PT Hensel Davest Indonesia Tbk (HDIT), PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX), PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME), PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL ), PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBFN), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS), PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY), PT Kertas Basuki Rachmat Indonesia Tbk (KBRI), PT Steadfast Marine Tbk (KPAL), Cottonindo PT Ariesta Tbk (KPAS), PT Grand Kartech Tbk (KRAH).

PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA), PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP), PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS), PT Marga Abhinaya Abadi Tbk (MABA), PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP), PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI), PT Intermedia Capital Tbk (MDIA), PT Modern Internasional Tbk (MDRN), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA), PT Hanson International Tbk (MYRX), PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI), PT Nipress Tbk (NIPS). 

PT City Retail Developments Tbk (NIRO), PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA), PT Pelangi Indah Canindo Tbk (PICO), PT Polaris Investama Tbk (PLAS), PT Pollux Investasi Internasional Tbk (POLI), PT Pollux Properties Indonesia Tbk (POLL), PT Golden Flower Tbk (POLU), PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL), PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA), PT Royal Prima Tbk (PRIM), PT Trinitan Metals And Minerals Tbk (PURE), PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO), PT Rockfields Properti Indonesia Tbk (ROCK), PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY), PT Siwani Makmur Tbk (SIMA), PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB).

PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS), PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), PT Sugih Energy Tbk (SUGI), PT Sriwahana Adityakarta Tbk (SWAT), PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU), PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM), PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA), PT Tira Austenite Tbk (TIRA), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT), PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP), PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), PT dan Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS).

Sebelumnya, BEI telah memberikan sanksi berupa peringatan tertulis I kepada 91 emiten yang tidak memenuhi kewajibannya dalam menyampaikan laporan keuangan auditan tahun 2021.