Libur 3 Hari, IHSG Diprediksi Tetap Tangguh Pekan Ini
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal menguat pada perdagangan pekan ini (26-27 Oktober 2020). Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengungkapkan, IHSG bakal bergerak di level support 5.063-5.001 dan resitensi di posisi 5.135-5.182. Pergerakan itu lebih dipengaruhi oleh sentimen kebijakan stimulus fiskal dan pemilu Amerika Serikat. “Ada juga kekhawatiran ancaman gelombang […]
Industri
JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal menguat pada perdagangan pekan ini (26-27 Oktober 2020).
Direktur PT Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengungkapkan, IHSG bakal bergerak di level support 5.063-5.001 dan resitensi di posisi 5.135-5.182. Pergerakan itu lebih dipengaruhi oleh sentimen kebijakan stimulus fiskal dan pemilu Amerika Serikat.
“Ada juga kekhawatiran ancaman gelombang kedua kasus COVID-19. Dan laporan laba perusahaan di kuartal III-2020″ ungkap Hans dalam keterangan tertulis, Minggu, 25 Oktober 2020.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
- Anies Baswedan Tunggu Titah Jokowi untuk Tarik Rem Darurat hingga Lockdown
- IPO Akhir Juni 2021, Era Graharealty Dapat Kode Saham IPAC
Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi menilai, waktu perdagangan yang hanya dua hari bakal menjadi faktor pemberat kinerja IHSG.
“Karena investor biasanya cenderung bersikap konservatif dengan berhati-hati mengambil langkah di saat bursa akan libur cukup lama hingga memasuki bulan November,” kata Lanjar dalam riset mingguan yang diterima TrenAsia.com, Minggu, 25 Oktober 2020.
Sebagaimana diketahui, pekan ini Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal libur pada 28-30 Oktober 2020 untuk cuti bersama dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Otomotasi perdagangan saham pun hanya akan berlangsung dua hari (26-27 Oktober 2020.
Kendati demikian, Lanjar tetap meyakini bahwa IHSG masih memiliki potensi penguatan dengan level support resitensi di posisi 5.085-5.156.