Lifting Minyak Semester I-2023 Belum Sesuai Target
- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi lifting minyak pada semester I-2023 baru mencapai 615,5 ribu barel oil per day (bopd).
Energi
JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) melaporkan realisasi lifting minyak pada semester I-2023 baru mencapai 615,5 ribu barel oil per day (bopd).
Wakil Ketua SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, target lifting minyak tahun ini adalah 660.000 barel per hari. Sehingga realiasi lifting semester I-2023 sudah 93,2% dari target.
"Untuk lifting minyak, target di 2023 sebesar 660 ribu bopd dan target semester 1-2023 adalah 618,7 ribu bopd. Realisasinya sampai 30 Juni 2023 sebesar 615,5 bopd," kata Nanang dalam konferensi pers di Wisma Mulia Selasa, 18 Juli 2023.
- Hyundai Luncurkan New STARGAZER, Apa yang Baru?
- Reshuffle di Ujung Kekuasaan Coreng Reputasi Jokowi
- Tari Ganongan Hingga Goong Prada Semarakkan Opening Night SCCIFAF di Surabaya
Nanang menambahkan, realisasi salur gas selama semester 1-2023 mencapai 5.308 Million Standard Cubic Feet per Day (mmscfd) atau lebih rendah dari target sebesar 5.322 MMSCF. Sedangkan, capaian kinerja hulu migas per 30 Juni 2022, untuk RRR realisasi mencapai 52,9%.
Lifting gas semester I-2023 ini tercatat juga lebih rendah dari semester I-2022 yang mencapai 5.326 MMSCFD. Sementara, realisasi cost recovery sebesar US$3,07 miliar atau Rp46 triliun (kurs Rp14,999 dolar AS) masih belum memenuhi target sebesar US$8,25 miliar tahun ini atau Rp123,7 triliun. Adapun realisasi tersebut baru tercapai sebesar 71% dari target.
Dari sisi penerimaan negara, tercatat realisasinya sebesar US$6,75 miliar pada semester I 2023 atau Rp101,2 triliun. Angka ini lebih rendah pada periode yang sama tahun sebelumnya US$9,7 miliar atau Rp145,4 triliun.
Meskipun capaian lifting minyak dan gas belum tercapai, SKK Migas mencatat adanya capaian investasi pada semester I-2023 sebesar US$5,7 miliar setara dengan Rp85,4 triliun. Realisasi investasi ini lebih tinggi daripada tahun lalu yang mencapai US$4,7 miliar setara dengan Rp70,4 triliun.
Tantangan Masih di Depan Mata
Dalam kesempatan yang sama Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, perekonomian masih penuh ketidakpastian yang dipengaruhi oleh kondisi geopolitik dan tuntutan transisi energi.
Dwi pun menyinggung, komposisi transisi energi pada 2050 terdiri atas 15% minyak, gas 55%, dan renewable energy 15%.