Likuiditas Melimpah, Bank BUMN Diprediksi Bakal Motori Pertumbuhan Kredit
Kondisi likuiditas yang lebih longgar membuat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi motor permintaan kredit baru.
Industri
JAKARTA – Kondisi likuiditas yang lebih longgar membuat bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi motor permintaan kredit baru.
Hal ini juga sejalan dengan membaiknya beberapa indikator kinerja produksi dan konsumsi domestik. Sehingga, laju pertumbuhan kredit diharapkan mampu membaik pada beberapa bulan mendatang.
“Ruang pertumbuhan kredit masih akan didominasi bank besar khususnya di bank-bank BUMN yang cenderung memiliki likuiditas lebih longgar,” tulis riset Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dikutip Kamis 10 Juni 2021.
- 11 Bank Biayai Proyek Tol Serang-Panimbang Rp6 Triliun
- PTPP Hingga Mei 2021 Raih Kontrak Baru Rp6,7 Triliun
- Rilis Rapid Fire, MNC Studios Milik Hary Tanoe Gandeng Pengembang Game Korea
Meski demikian, perbankan diperkirakan akan tetap berhati-hati dan selektif untuk menjaga kualitas debiturnya dalam memberikan kredit baru.
Penyaluran kredit perbankan pada periode Maret 2021 masih mangalami kontraksi sebesar -3,77% year on year (yoy). Penurunan pertumbuhan kredit ini terlah terjadi dalam enam bulan berturut-turut.
Di sisi lain, pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mendorong LDR perbankan kembali turun ke level 80,78%. Ini mengindikasikan likuiditas perbankan saat ini masih cukup longgar.
Longgarnya likuiditas perbankan tersebut mendorong penurunan suku bunga simpanan ke level yang lebih rendah. (LRD)