Siloam
Korporasi

Lippo Karawaci Lepas 10,4 Persen Saham Siloam (SILO) Senilai Rp3,85 Triliun

  • PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengonfirmasi penjualan saham anak perusahaannya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), senilai Rp3,85 triliun kepada Sight Investment Company Pte Limited dari Singapura.

Korporasi

Alvin Pasza Bagaskara

JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mengonfirmasi penjualan saham anak perusahaannya, PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO), senilai Rp3,85 triliun kepada Sight Investment Company Pte Limited dari Singapura.

Corporate Secretary LPKR mengatakan perseroan perseroan melalui anak usahanya PT Megapratama Karya Persada yang merupakan pemegang saham mayoritas SILO (49,57%) telah menandatangani Perjanjian Penjualan Saham Bersyarat (PPJB) dengan Sight Investment.

“Megapratama Karya Persada akan menjual dan mengalihkan 1.352.637.000 lembar saham SILO atau mewakili 10,4% dari seluruh saham ditempatkan dan disetor. Total nilai keseluruhan rencana transaksi Rp3,85 triliun,” jelas Ratih dalam keterbukaan informasi pada Senin, 13 Mei 2024. 

Dia menjelaskan bahwa transaksi berdasarkan PPJB tersebut bersifat bersyarat, dimana pelaksanaannya akan dilakukan setelah persyaratan awal terpenuhi. Tanggal penyelesaian rencana transaksi akan ditentukan kemudian oleh para pihak setelah semua kewajiban terpenuhi. 

Di sisi lain, rencana ini dianggap akan memberikan dampak positif bagi keuangan negara dan perseroan. "Rencana transaksi ini akan memberikan dampak positif bagi perseroan, memperkuat neraca, dan meningkatkan kas perseroan," kata Ratih.

Asal tahu saja, emiten bersandikan SILO mencatat peningkatan pendapatan menjadi Rp11,2 triliun dan pertumbuhan EBITDA sebesar 31% year-on-year (YoY) menjadi Rp 2,9 triliun pada tahun 2023. 

SILO juga mencatat pertumbuhan dalam metrik operasional utamanya, termasuk peningkatan rawat inap sebesar 26% YoY menjadi 302.463, peningkatan hari rawat inap sebesar 16% YoY menjadi 939.877, dan peningkatan kunjungan rawat jalan sebesar 23% YoY menjadi 3.949.341.

Sementara itu, emiten properti LPKR mencatatkan pendapatan sebesar Rp16,84 triliun sepanjang tahun lalu, mencerminkan kenaikan sebesar 14,81% YoY dibandingkan dengan tahun 2022. 

Bersamaan dengan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan LPKR juga meningkat sebesar 11,19% YoY menjadi Rp9,47 triliun. Dengan demikian, laba kotor yang dirangkum perseroan sepanjang tahun lalu mencapai Rp7,36 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 19,82% YoY. 

Setelah diakumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, LPKR mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp50,14 miliar atau berbalik dari kerugian sebesar Rp2,69 triliun yang dibukukan pada tahun 2022.

Dari lantai bursa, saham LPKR pada perdagangan Senin 13 Mei 2024, pukul 11:05 WIB, terpantau mengalami penguatan 5,88% ke level Rp90 per saham. Sementara itu, SILO malah melemah 3,45% ke level Rp2.520 per saham.