
Listrik Seluruh Sri Lanka Padam, Menteri Salahkan Monyet
- Seekor monyet telah bersentuhan dengan transformator jaringan yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem.
Dunia
KOLOMBO- Sri Lanka kembali mengalami pemadaman listrik nasional pada Minggu 9 Februari 2025. Kali ini pejabat pemerintah menyalahkan monyet sebagai penyebabnya.
Pemadaman listrik dimulai sekitar pukul 11.30 waktu "Seekor monyet telah bersentuhan dengan transformator jaringan kami yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem," kata Menteri Energi Kumara Jayakody dikutip kantor berita AFP. Dia menambahkan penyusupan monyet itu terjadi di pinggiran selatan Kolombo.
Listrik mulai pulih di seluruh negeri sekitar pukul 18.00 waktu setempat. Pemadaman listrik sebelumnya juga menyebabkan gangguan pasokan air.
- Tersangka Korupsi Jiwasraya, Anak Buah Sri Mulyani Berharta Puluhan Miliar
- Revisi UU Minerba (Bagian IV): Sejumlah Kritik dan Kekhawatiran
- Pasar Kripto Bergairah, Reku Catatkan Profit Double Digit di 2024
Para pejabat mengatakan mungkin diperlukan waktu beberapa jam untuk memulihkan listrik di negara itu, tetapi fasilitas medis dan pabrik pemurnian air telah menjadi prioritas.
Menteri Energi Kumara Jayakody dilaporkan menyalahkan seekor monyet sebagai penyebab pemadaman listrik. “Hewan itu bersentuhan dengan transformator jaringan listrik kami yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem,” katanya dikutip kantor berita AFP.
Dewan Listrik Ceylon (CEB) mengatakan pemadaman listrik itu disebabkan oleh keadaan darurat di gardu induk, sebelah selatan Kolombo. Tetapi mereka tidak memberikan rincian lebih lanjut. "Para teknisi sedang menanganinya untuk mencoba dan memulihkan layanan sesegera mungkin," kata menteri tersebut.
CEB mengatakan akan melakukan segala upaya untuk memulihkan pemadaman listrik di seluruh negara sesegera mungkin. Rumah sakit dan bisnis di seluruh negara kepulauan berpenduduk 22 juta orang ini telah menggunakan generator atau inverter.
Warga Sri Lanka harus menanggung pemadaman listrik selama berbulan-bulan pada musim panas 2022 ketika negara itu terjerumus dalam krisis ekonomi. Stasiun bahan bakar kehabisan bensin dan solar, sehingga memaksa pembangkit listrik termal membatasi listrik hingga 13 jam setiap hari.