Ilustrasi krisis batu bara sebagai bahan utama pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
Nasional

LNG Lebih Ramah Lingkungan Dibandingkan Sumber Energi Lain?

  • Kebutuhan liquified natural gas (LNG) atau gas alam cair semakin tinggi seiring dengan ditetapkannya arah kebijakan pemerintah untuk menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan untuk menuju era bebas emisi yang ditargetkan tercapai oleh Indonesia pada tahun 2060 mendatang.

Nasional

Muhammad Farhan Syah

JAKARTA - Kebutuhan liquified natural gas (LNG) atau gas alam cair semakin tinggi seiring dengan ditetapkannya arah kebijakan pemerintah untuk menggunakan sumber energi yang ramah lingkungan untuk menuju era bebas emisi yang ditargetkan tercapai oleh Indonesia pada tahun 2060 mendatang.

Dalam siaran podcast di kanal youtube Lighthouse Seafarer Network milik PT Humpuss Maritim Internasional (HUMI), Direktur Utama PT Jawa Satu Regas menjabarkan beberapa keunggulan yang menjadi dasar mengapa LNG penting untuk digunakan sebagai bahan baku energi.

“LNG, bersih. Jadi kelebihan LNG itu adalah sedikit sekali mengeluarkan karbon emisi yang menyebabkan efek rumah kaca penyebab pemanasan global,” terang Direktur Utama PT Jawa Satu Regas Indra Trigha dalam podcast tersebut dikutip pada Senin, 16 Januari 2023.

Sebagaimana diketahui, saat ini dunia internasional telah berkomitmen untuk mengurangi jumlah emisi karbon yang dihasilkan guna memperlambat pemanasan global yang dalam beberapa tahun terakhir sedang meningkat dan menyebabkan berbagai permasalahan global.

Penggunaan pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil seperti batu bara pun diketahui telah menjadi salah satu kontributor penghasil emisi karbon terbesar di dunia yang menyebabkan efek rumah kaca dan sumber terjadinya pemanasan global.

Jika dibandingkan dengan batu bara, LNG sebagai sumber bahan baku pembangkit listrik dikenal memiliki efek menghasilkan emisi karbon yang jauh lebih rendah. Oleh karenanya, Indra menekankan bahwa LNG dapat dimanfaatkan sebagai jembatan dalam menuju penggunaan energi yang lebih bersih untuk mendukung keberlangsungan makhluk hidup kedepannya.

“LNG ini sebagai intermedia untuk menuju penggunaan sumber energi yang jauh lebih bersih lainnya seperti energi baru terbarukan berbasis sumber daya alam non-fosil,” tambah Indra.

Selain memiliki keunggulan secara jumlah karbon emisi yang dihasilkan yang terhitung jauh lebih rendah, penggunaan LNG juga nyatanya menghasilkan nilai kalori atau panas yang jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan sumber energi berbasis fosil lainnya seperti batu bara.

“Kalori yang dikandung oleh LNG ini juga cukup tinggi. Kalau kita compare harga LNG dengan batu bara saat ini, maka penggunaan LNG beserta benefitnya saya rasa cukup kompetitif,” lanjut Indra dalam siaran pdocast tersebut.

Indra pun menekankan bahwa tidak ada alasan lagi untuk tidak memanfaatkan potensi LNG sebagai sebuah sumber energi alternatif berbasis non-fosil yang memiliki banyak manfaat.

Sebagai informasi, PT Jawa Satu Regas (JSR) merupakan perusahaan konsorsium yang terdiri dari PT Pertamina Power Indonesia, Marubeni Corporation, Sojitz Corporation, PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) dan Mitsui O.S.K Lines.

JSR saat ini aktif bertanggung jawab mengoperasikan dan mengelola salah satu fasilitas unit penyimpanan dan regasifikasi terapung atau FSRU (Floating Storage and Regasification Unit) terbesar di Indonesia yang terletak di Cilamaya, Jawa Barat yakni FSRU Jawa Satu.